Arsip:

2011

Seminar Internasional “Identitas Budaya Arab”

Jurusan Sastra Asia Barat FIB UGM akan mengadakan Seminar Internasional dengan tema “Identitas Budaya Arab”

Rabu 10, September 2014 (07.30-16.00)
Auditorium Fakultas Ilmu Budaya FIB UGM

Adapun biaya pendaftaran, adalah sebagai berikut:

– Peserta mahasiswa S1 Rp 100.000

– Peserta mahasiswa S2/S3 Rp 150.000

– Peserta umum Rp 250.000

– Peserta luar negeri US$ 100

uang pendaftaran dapat ditransfer ke rekening Bank Mandiri no.137-00-1102546-3 KCP Yogyakarta Gedung Magister 
atas nama Mahmudah, S.S. M.Hum

Silahkan mendaftar di sini

Ketentuan makalah

145 Pakar Bahasa Arab Dunia Kaji Peranan Bahasa Arab dalam Pengembangan Peradaban

YOGYAKARTA-Sebanyak 145 pakar bahasa Arab dunia akan ikut serta dalam seminar internasional bertajuk ‘Peranan Bahasa Arab dalam Pengembangan Peradaban’ di Yogyakarta. Mereka yang berasal dari 24 negara dunia, yakni Iran, India, Srilanka, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, Macedonia, dan beberapa negara lain di Timur Tengah ini terdiri atas para pakar, dosen, guru, pemerhati, peneliti, penerjemah bahasa, sastra dan budaya Arab. “Selain itu, acara juga akan dihadiri 400 pakar bahasa Arab dari dalam negeri,” kata Sekretaris Panitia, Drs. Moh. Masrukhi, M.Hum., di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Selasa (12/7).

Beasiswa BOP dan Bantuan Pendidikan BOP Semester Ganjil 2011/2012

Universitas Gadjah Mada kembali akan memberikan Beasiswa BOP dan Beasiswa Bantuan Pendidikan untuk semester Ganjil 2011/2012. Adapun Alokasi jumlah penerima Beasiswa BOP sebanyak 1200 mahasiswa dan Beasiswa Bantuan Pendidikan sebanyak 300 mahasiswa (sesuai SK Rektor Nomor : 228/P/SK/HT/2011).

Adapun persyaratan untuk mendapatkan Beasiswa BOP dan Beasiswa Bantuan Pendidikan sebagai berikut :

Lomba Penulisan Essay Untuk Mahasiswa

Bangsa Indonesia telah mengalami pasang surut kehidupan politik kebangsaan, sejak masa kolonial dan pasca kolonial. Semenjak lahirnya pergerakan nasional sampai kini 66 tahun Indonesia Merdeka, kita terus memperbaharui dan melakukan formulasi identitas kebangsaan kita. Belakangan ini, rapuhnya konstruksi identitas kebangsaan kita tercermin dari kegalauan kita menjadi bangsa yang mandiri. Kekayaan negeri ini semakin tergerus oleh sistem yang korup di hampir semua lini kehidupan negara.