YOGYAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI, Prof. Dr. Boediono, melepas 4.217 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UGM, Kamis (16/6), di Grha Sabha Pramana. Acara juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof. Dr. M. Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Dr.(HC) Ir. Djoko Kirmanto, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaini, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
Dalam pidato sambutannya, Boediono mengatakan generasi muda memiliki peran penting dalam memegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa pada masa mendatang. Oleh karena itu, Boediono berharap kaum muda lebih banyak memiliki kreativitas dalam menciptakan hal yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat. “Agar bangsa itu maju, generasi ini harus mempunyai memiliki krativitas menciptakan sesuatu, bukan saling berebut,” katanya.
Ditambahkan Boediono bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada kualitas generasi sekarang dan yang akan datang. Ia optimis bahwa generasi sekarang memiliki kualitas dan kemampuan andal sehingga mampu memimpin bangsa yang lebih baik daripada sekarang ini. Namun demikian, proses regenerasi kepemimpinan perlu dikawal agar bangsa ini tidak sampai terpuruk ke jurang yang lebih dalam. “Generasi berikutnya harus memiliki kualitas yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Kalau tidak, bangsa itu akan stagnan,” tandasnya.
Boediono mengatakan dirinya mengapresiasi idealisme para kaum muda, apalagi yang diimplementasikan dalam masyarakat melalui kegiatan KKN PPM. “Idealisme mahasiswa kita sungguh luar biasa. Siapa bilang kaum muda Indonesia kehilangan idealisme? Itu tidak benar,” imbuhnya.
Kepada ribuan mahasiswa yang siap diterjunkan di daerah terpencil di Indonesia tersebut, Boediono berpesan agar lebih banyak mendengar dan mengumpulkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat. Dari semua informasi yang masuk, diharapkan para mahasiswa dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. “Adik-adik mahasiwa yang akan berangkat ke medan juang, saya berpesan kerjakanlah tugas sebaik-baiknya untuk belajar tentang kehidupan yang lebih baik,” kata Boediono sebelum menutup pidatonya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubowo X, mengatakan program KKN PPM UGM merupakan gagasan almarhum Prof. Dr. Koesnadi 40 tahun silam. Diharapkan agar kegiatan KKN mampu mewujudkan rasa saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. “Dengan KKN diharapkan keluarga besar UGM bisa terus berempati dengan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kerakyatan, nasionalisme, dan patriotisme yang dijiwai semangat kegadjahmadaanan,” katanya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., mengatakan setiap tahun UGM menerjunkan kurang lebih 6.000 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan KKN PPM. Untuk tahun ini, sedikitnya 60 mahasiswa asing dari berbagai negara juga mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. “Lima tahun ke depan, kita harapkan 1.200 orang berhasil diberdayakan di 100 kabupaten atau 25 persen dari seluruh kabupaten melalui 100 tema sebagai pilihan mahasiswa untuk bekerja dengan masyarakat,” katanya.
Upacara pelepasan mahasiswa KKN PPM ini ditandai dengan penyematan topi oleh Wapres kepada dua orang dosen pembimbing lapangan (DPL) dan empat mahasiswa, yang dua di antaranya ialah mahasiswa asing asal Australia dan Malaysia. (Humas UGM/Gusti Grehenson)