Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal Mesir, apalagi di zaman teknologi yang serba mudah mendapatkan informasi seperti sekarang. Mesir semenjak dahulu memang dikenal karena peradabannya sejak zaman Mesir Kuno, dengan Piramida sebagai contoh. Mesir sekarang juga dikenal karena keberadaan salah satu Universitas tertua yaitu Universitas Al Azhar.
Kali ini, Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab mengadakan Munaqosyah Ilmiah dengan tema “Mengenal Dunia Mesir” yang di moderatori oleh Variz Muhammad Mirza Mahasiswa Sastra Arab UGM 2018 dan narasumber oleh Mohammad Nizar Mahasiswa Sastra Arab UGM 2016. Munaqosyah dilangsungkan pada Sabtu (6/6). Mohammad Nizar merupakan salah satu Mahasiswa yang mengikuti Program Sandwich yang mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu selama kurang lebih 4 bulan di Ain Shams University 2019/2020.
Beliau membagikan pengalaman beliau sembari mengenalkan bagaimana kehidupan di Mesir. Banyak orang yang beliau temui, disegala usia. Termasuk salah satu penyanyi Mesir bernama Yassir Arafat dan seorang penulis buku atau puisi. Di Mesir juga terdapat salah satu cafe terkenal dan bersejarah yaitu El Fisyawi. Kafe tersebut pernah dijadikan tempat oleh para politikus dan pembesar Mesir untuk merencanakan suatu hal supaya Mesir lekas merdeka dan lepas dari penjajahan, juga merupakan tempat seorang penyair arab terkenal yaitu Najib Mahfudz untuk menulis karyanya.
Model pembelajaran di Mesir dan Indonesia cukup berbeda. Pelajar Indonesia cenderung lebih suka memahami pelajaran terutama nahwu dan shorof, pelajar Mesir lebih menyukai menghafal. Terbukti dengan banyaknya pemuda bahkan anak kecil yang sudah menghafal Al-Qur’an sejak dini sekalipun mereka sedang berada di trem.
“Hal yang pertama yang harus disiapkan apabila ingin mengikuti porgram Sandwich adalah persiapan dana, entah itu dari proposal, donatur, atau uang sendiri. Kalau ternyata kampus tidak membiayai penuh maka kalian semua harus cari biaya sendiri. Masalah pemberkasan untuk seleksinya tidak terlalu ketat dan wajib untuk mengerti bagaimana birokrasi di Mesir. Pasport dan visa wajib punya” ujar Mohammad Nizar.
Niat yang kuat, tekad, serta kesungguhan kunci utama apabila ingin belajar di “Negeri Para Nabi” tersebut. Cita-cita dan impian harus diusahakan dengan sekuat-kuatnya. Berangkat atau tidaknya ke Timur tengah biarlah menjadi urusan Yang Maha Kuasa.
bahasa arab
Pandemi virus korona yang melanda Indonesia dan berdampak luas pada seluruh aspek kehidupan, tidak menghentikan Sastra Arab UGM untuk terus berinovasi dan melakukan gebrakan baru. Kamis (21/5) melalui media Google Meet, Sastra Arab UGM mengadakan Webinar Nasional yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan tema “Tantangan Mahasiswa Sastra Arab”. Seminar online tersebut diisi oleh 3 pembicara handal, Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si, selaku Wakil Duta Besar RI untuk Mesir, Prof. Dr. Sangidu, M. Hum selaku dosen Sastra Arab UGM dan Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo 2009-2013, dan Abdul Jawat Nur, S.S., M. Hum selaku dosen dan sekretaris prodi Sastra Arab UGM.
Seminar diawali dengan pemaparan dan penjelasan dari Abdul Jawat Nur mengenai peran alumni Sastra Arab dalam dunia kerja. Beliau mengatakan alasan mengapa lulusan Sastra Arab banyak diterima di dalam dunia kerja yaitu karena kurikulum yang telah ditetapkan prodi sangat sesuai, meliputi pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan saat di kelas. Di samping memperlajari kebudayaan dan sastra Arab, mahasiswa juga mempelajari bahasa asing seperti Turki, Rusia, dan Ibrani. Banyak prospek kerja yang bisa dibidik oleh lulusan sastra arab, seperti penerjemah, konselor, akademisi, dan peneliti bidang bahasa, sastra, dan budaya Arab.
Narasumber berikutnya adalah Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si,. “Sebagaimana yang dikatakan Pak Nadiem Makarim tentang merdeka belajar, saya memahami tiga hal. Pertama, di zaman sekarang bahkan zaman yang akan datang ijazah adalah hal yang tidak terlalu penting, esensinya jangan mengejar ijazah tapi mengejar ilmu pengetahuan. Kedua, guru atau dosen itu sebagai penggerak dan mengharuskan mahasiswanya harus aktif. Ketiga, kita harus belajar lintas disiplin ilmu karena tidak cukup dengan satu disiplin ilmu”, ujar Aji Surya. Aji Surya juga membagikan 10 kiat supaya mahasiswa sastra Arab menjadi kompetitif di masa sekarang dan yang akan datang.
Masalah mengenai tantangan di bidang akademik dipaparkan oleh Prof. Sangidu, M. Hum. Kunci yang harus dimiliki setiap mahasiswa sastra Arab adalah tekun. Karena menurut beliau, orang rajin akan mengalahkan orang yang pintar yang cenderung meremehkan mata kuliah. Terdapat dua api pengobar semangat dalam belajar bahasa arab yang terdapat dalam Q.S Al Isra’ yaitu mahasiswa hendaknya senantiasa melakukan ibadah sholat malam agar diberikan tempat yang terpuji oleh Allah dan dimudahkan dalam memahami materi. Sedangkan dalam Q.S. Al Mujadalah yaitu Allah senantiasa akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. “Orang yang bisa bahasa Arab itu tidak ada pensiunnya dan tidak ada habisnya. Manfaat yang didapat sangatlah banyak. Jangan minder, insyaallah banyak manfaatnya”, ujar Prof. Sangidu.
KABAR BEASISWA
Alhamdulillah akan dibuka pendaftaran S2 dan S3 (Magister dan Duktural) di Universitas Qassim, Arab Saudi.
.
Untuk info pendaftaran :
https://gsd.qu.edu.sa/files/shares/DeanshipDocs/DalilPhdMS.pdf
.
.
Waktu pendaftaran :
26 Januari 2020 – 06 Februari 2020
تعلن #جامعةالقصيم ممثلة بعمادة الدراسات العليا عن بدء التقديم على برامج #الدراساتالعليا وذلك اعتبارًا من يوم الأحد ١٤٤١/٠٦/٠١هـ حتى الخميس ١٤٤١/٠٦/١٢هـ.
.
دليل البرامج:
https://gsd.qu.edu.sa/files/shares/DeanshipDocs/DalilPhdMS.pdf.
.
.
Kolaborasi – Dedikasi – Inspirasi
.
#beasiswaarabsaudi
#ppmisaudi
#ppidktimtengafrika
#ppidunia
Bahasa merupakan media komunikasi yang paling penting dalam kehidupan. Hal ini dibuktikan oleh mahasiswa University of Malaya dalam kunjungannya ke Sastra Arab UGM. Dalam kunjungannya, mahasiswa University of Malaya membawa misi untuk membumikan Bahasa Arab di dalam lingkungan kampus.
Senin (15/4) Abdul Jawat Nur, S.S, M. Hum., sebagai perwakilan prodi Sastra Arab, menyambut dengan hangat kedatangan mahasiswa University of Malaya ke Sastra Arab UGM. Mahasiswa University of Malaya yang berkunjung merupakan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Linguistik program studi Bahasa Arab. Dalam kunjungannya ke Sastra Arab UGM, mahasiswa University of Malaya mengajak mahasiswa Sastra Arab UGM untuk membumikan bahasa arab di kampus. Dalam hal ini diadakan diskusi dengan pemaparan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.
“Kami disini tidak hanya belajar bahasa akan tetapi juga sastra dan juga beberapa kebudayaan Arab,” tutur Azizah Saffa sebagai salah satu panelis perwakilan dari Sastra Arab UGM di dalam diskusi. Saffa juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa Sastra Arab UGM dalam mempelajari Bahasa Arab. “Mahasiswa Sastra Arab berasal dari banyak latar belakang. Beberapa dari kami bukan berasal dari pesantren yang sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai bahasa arab. Jadi, pembelajaran yang dilakukan di kelas juga disesuaikan dengan keadaan mahasiswa,” ujarnya. Pihak University of Malaya juga memaparkan bagaimana usaha mereka dalam membumikan bahasa arab di dalam lingkungan kampus. “Kami menekankan pada kemampuan berbicara, membaca, menulis, dan mendengar pada setiap mahasiswa. Dengan itu, mahasiswa dapat memiliki kemampuan berbahasa arab dengan baik,” ungkap Nur Syafiqoh Amri, sebagai panelis dari University of Malaya. Usaha yang telah dilakukan seperti pembuatan game dengan menggunakan Bahasa Arab dan juga diadakan permainan yang menggunakan Bahasa Arab oleh mahasiswa University of Malaya pada hari Jum’at.
Dengan adanya kunjungan dari University of Malaya ke Sastra Arab UGM, diharapkan mahasiswa mampu memaksimalkan penggunaan bahasa arab di lingkungan kampus dan di harapkan pula mahasiswa mampu menjadikan bahasa arab sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan diri.


