Arsip:

2021

MUNAQOSYAH ILMIAH 1: PENGARUH ILMU NAHWU DALAM SASTRA ARAB

Minggu (28/3) Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan Munaqosyah Ilmiah Pertama dengan tajuk Pengaruh Ilmu Nahwu dalam Sastra Arab dengan peserta mahasiswa dan masyarakat umum. Dalam munaqosyah ini, kami mengundang Bapak Hamdan, M.A. selaku Dosen Sastra Arab UGM sebagai narasumber yang dipandu oleh Himatul Rokhmah yaitu Mahasiswa Sastra Arab UGM 2019 sebagai pemandu acara.

Dalam munaqosyah ini, Bapak Hamdan memaparkan bagaimana posisi dan urgensi ilmu nahwu terhadap perkembangan karya sastra Arab pada masa silam hingga kontemporer. Beliau memulai dengan mendefinisikan bahasa Arab sesuai dengan bagaimana kalangan Arab memahaminya. Dalam penuturannya, bahasa Arab merupakan pelafalan yang terdiri dari huruf-huruf dimana huruf itu sendiri merupakan bentuk dari kesatuan antara makhraj (tempat keluarnya huruf hijaiyah) dengan suara. Selama lafaz memiliki maksud/makna, maka ia menjadi bahasa. Namun tak sebatas maksud saja, perlu adanya penyesuaian komposisi lafaz yang diinginkan agar dapat digunakan, dipahami, dan diterima sebagai bagian dari bahasa Arab. Oleh karena itu, untuk mempelajari bahasa Arab dengan baik, kita butuh menapaki anak tangga yang pertama yaitu ilmu nahwu dan ilmu shorof.

Bahasa yang digunakan untuk karya sastra Arab, tergolong bahasa yang lebih rumit dari umumnya karena selain memperhatikan kaidah gramatikal,  mengutamakan sudut estetika berupa kata-kata yang hiperbolis merupakan ciri khas dari bentuk keindahan sastra. Ilmu nahwu sebagai fondasi vital dalam pembentukan ungkapan bahasa Arab, harus beberapa kali menerima penyesuaian dengan kompetensi yang telah ditetapkan bangsa Arab demi lahirnya esensi artistik dari karya sastra tersetbut. Beliau memberikan contoh keelokan makna dalam salah satu karya sastra Arab yaitu kalimat حيل المصاحف. حيل adalah gelombang, sedangkan المصاحف adalah lembaran. Dimaklumi bahwa gelombang bermakna kuat, adapun lembaran bersifat lemah. Dengan menggabungkan kedua hal kontradikif tersebut, disinilah letak sebuah paradoks yang bertujuan agar orang-orang Arab mampu dalam kebersamaan tetap kembali pada kitab-kitab suci.

Foto Dokumentasi:

WEBINAR PASCA KAMPUS “CURE FOR THE INSECURITIES”

Sabtu (20/3) Departemen PSDM Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan webinar pasca kampus dengan tema Cure for The Insecurities yang diikuti mahasiswa dari berbagai universitas dan masyarakat umum. Webinar tersebut diisi oleh Zahwa Islami, S.Psi selaku Mahasiswa berprestasi Psikologi UGM 2018-2019 dan Founder Zona Zahwa Host dan Prameta Indah Lestari Mahasiswa Sastra Arab UGM 2019 selaku moderator acara.

Webinar ini merupakan webinar interaktif dimana peserta dipersilahkan untuk bertanya dan berkomunikasi secara langsung dengan Kak Zahwa selaku narasumber. Kak Zahwa menjelaskan bahwasanya insecure merupakan keadaan dimana seseorang merasa tidak aman. Bukan tidak aman secara fisik, tetapi juga rasa nyaman terhadap diri kita. Menurut Tripathy, insecure membuat seseorang: tidak cukup baik dan selalu kurang, paling berbeda dan merasa sendirian, tidak terima dan dikucilkan. Insecure selain disebabkan oleh faktor ekternal, faktor internal juga turut andil memengaruhi dan memperparah. Faktor internal yang dimaksud seperti trauma masa lalu, takut setelah menerima kritikan pedas, dan tidak mendapatkan apresiasi.

Setiap individu harus memenuhi kebutuhan yang ada dibawahnya baru mencapai kebutuhan paling atas. Kebutuhan paling bawah adalah kebutuhan fisiologis (sehat badan serta makan dan minum terjamin), rasa aman, love and belonging, kepercayaan diri, dan aktualisasi.

Secara tidak sadar, banyak orang yang sudah memberikan sesuatu secara maksimal kepada orang lain dan melupakan hak untuk dirinya sendiri. Rasa cinta, sayang, dan persahabatan terkadang menjadi alasan utama mengapa mereka mengorbankan diri sendiri. Hak yang tidak dipenuhi dapat memunculkan insecure. “Ketika kita tulus melakukan berbagai hal kepada orang lain, kenapa kita mendefinisikan cinta kita itu terlalu besar? Insecure dapat berdampak pada pemilihan karir kedepannya. Jangan takut dan jangan menyerah. Ketika kamu menyerah, coba lihat seberapa jauh kamu melangkah,” ujar Kak Zahwa.

STRUKTUR KEPENGURUSAN IKMASA KABINET ETTIHAD 2020/2021

DAFTAR DAN STRUKTUR PENGURUS IKMASA 2021/2022

PENGURUS HARIAN

Jabatan Nama
Ketua Umum Nardi Muhammad Fauzi
Sekretaris Umum Himatul Rokhmah
Sekretaris 1 Jihan Naziha
Sekretaris 2 Maivella Tiara Santika Dewi
Bendahara 1 Athaya Khansa Nafisah
Bendahara Atifah F. Hizazi
Kepala Bagian Internal Pristitan Alken Setyo Irianti
Kepala Bagian Eksternal Garin Arivian Muhammad

DEPARTEMEN PSDM (PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA)

Kepala Departemen Chelsea Melinda N. F.
Staff 1.      Al Irhaska Firdaus Tsany (2020)2.      Prameta Indah Lestari (2019)

3.      Eylanda Gayatri (2019)

4.      Haniah Aulia Rahmawati (2020)

5.      Muhammad (2020)

DEPARTEMEN KEILMUAN

Kepala Departemen Anugrah Maulana Fadhli
Staff 1.        Ahmad Fikri (2019)2.        Arinal Husna (2020)

3.        Faiza Sajida (2020)

4.        Marista Indy Haqiena (2019)

5.        Riza Gustanti (2019)

6.        Ulung Nursa Indah (2020)

DEPARTEMEN MIKAT (MINAT DAN BAKAT)

Kepala Departemen Maulina Aenul Hidayah
Staff 1.      Abdurrahman Al Kholili (2020)2.      Hafidz Muhammad Yusuf (2020)

3.      Muhammad Rafi Abidin (2019)

4.      Muna (2019)

5.      Nur Mufida Albar (2020)

6.      Zaki Ainul Haq (2020)

DEPARTEMEN EKRAF (EKONOMI KREATIF)

Kepala Departemen Afifah Rosyidah
Staff 1.        Annisa Suci Muslimah (2020)2.        Alvina Ayu Kusumaningtias  (2019)

3.        Azahra Safaanah (2020)

4.        Lilis Supriani (2019)

5.        Syakirah Azzahra al-Aziz (2020)

6.        Tasqiya Ratnasari  (2019)

DEPARTEMEN HUMAS (HUBUNGAN MASYARAKAT)

Kepala Departemen Salisa Rakiza
Staff 1.        Ammar Ma’ruf Takinardi (2019)2.        Afifah Firdaus Lukman (2020)

3.        Naelatul Khoiriyah (2020)

4.        Nanda Wardah Afifah (2019)

5.        Syaroful Anam (2020)

DEPARTEMEN MEDINFO (MEDIA DAN INFORMASI)

Kepala Departemen Nadifa Eki Salsabila
Staff 1.      Azka Aizar Lubbi (2019)2.      Muhammad Habib Ghulam (2020)

3.      Muh. Rafiqi Raihan I. H. (2020)

4.      Naufal Baariz Santiago (2020)

5.      Puspitasari (2020)

DEPARTEMEN ADVOKASI

Kepala Departemen Ratri Indah Kusumaningrum
Staff 1.      Luthfi Nazahanifah (2020)2.      Naim Wulidafi Muharromah (2019)

3.      Nisaus Shofiyah (2019)

4.      Reza Restu Aulia (2020)

5.      Salsabila Qutrotuaini (2019)

STUDIUM GENERALE DAN INSPIRING ALUMNI BERKARIR DI KEMENTERIAN LUAR NEGERI: PELUANG DAN TANTANGAN BAGI MAHASISWA SASTRA ARAB

Kamis (11/2) Program Studi Sastra Arab FIB UGM menyelenggarakan studium generale dan inspiring alumni dengan tema “Berkarir di Kementerian Luar Negeri: Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Sastra Arab”. Kegiatan ini diisi oleh 2 orang alumni Sastra Arab yang bekerja di Kementerian Luar Negeri, yakni Nikmatur Rahman Chaniago (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Protokol) dan Desthy Umayah Adriani (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Timur Tengah). Studium Generale dipandu oleh Garin Arivian Muhammad dari Sastra Arab angkatan 2020 selaku moderator acara.

Sastra Arab UGM merupakan salah satu program studi yang patut diperhitungkan dalam hal prestasi dan jejak kesuksesan dari para alumni. Rasa tidak percaya diri dan malu terhadap Program Studi Sastra Arab khususnya, harus mulai ditepis jauh-jauh. Bukan hal tidak mungkin bagi para alumni Sastra Arab bersaing bersama alumni program studi Hubungan Internasional dan lainnya dalam Kementerian Luar Negeri. Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan ketika bekerja di Kementerian Luar Negeri, mencoba terus meningkatkan kapasitas diri dan perluas wawasan perihal pengetahuan umum dan politik luar negeri.

Kak Ago, begitulah Nikmatur Rahman Chaniago biasa disapa. Setelah lulus dari Sastra Arab UGM, beliau melanjutkan studi lanjut di The Australian National University jurusan centre of arabic and islamic studies. Setelah selesai menempuh pendidikan S-2, Kak Ago berniat mendaftar sebagai dosen di sastra arab UGM. Tetapi, hal yang menyebabkan hal tersebut tidak terlaksana. Pada akhirnya, Kak Ago mencoba untuk mendaftar dan bergabung di Kementerian Luar Negeri. “Well, you have to keep your option opens. Jangan terfokus hanya pada satu hal saja, it’s fine punya goal. Tapi, usahakan opsi lain tetap terbuka,” ujar Kak Ago.

Sharing session dari Kak Desthy diawali dengan pemaparan informasi perihal rekrutmen CPNS. Seleksi diawali dengan administrasi, kemampuan dasar, kompetisi bidang, pengumuman, pelatihan dasar ASN, dan Sekolah Dinas Luar Negeri/Sekolah Diplomat Junior. Wawancara ketika seleksi bukanlah hal yang sederhana, wawasan, perhatian terhadap isu-isu, tanggapan terhadap isu-isu, dan jawaban akan tantangan sebagai diplomat perempuan harus dijawab dengan tepat.  Sebagai seorang diplomat, mereka dituntut agar menjadi sosok yang generalist bukan spesialist. “Jangan cepet puas, jangan males, semuanya gak ada yang sia-sia,” ujar Kak Desthy.

Foto Dokumentasi :