Pos oleh :

m.alifaiq

Rintisan Double Degree Ke Mesir

Bertempat di ruang D115 sejumlah mahasiswa Sastra Asia Barat FIB UGM yang telah mendaftarkan diri dalam program beasiswa mahasiswa double degree ke Mesir tengah menjalani tes wawancara. Jum’at pagi itu menjadi ajang unjuk kompetensi yang dimiliki oleh para calon penerima beasiswa. Terdapat 7 orang mahasiswa yang terdiri atas 4 orang mahasiswi dan 3 orang mahasiswa dari tiga angkatan berbeda.

Wawancara yang berlangsung di pagi itu berusaha mengungkap beberapa point untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan menerima atau menolak mahasiswa calon penerima beasiswa. Beberapa point yang digunakan sebagai penilaian adalah bahasa, soft skill, menejemen stres, dukungan eksternal, tingkat adaptasi, dan proyeksi mahasiswa ke depan. Selain itu, faktor akademik seperti indeks prestasi mahasiswa juga dijadikan faktor pendukung penilaian.

Akhirnya, terpilihlah dua orang mahasiswa untuk mengikuti program rintisan double degree ke Mesir ini. Dua orang mahasiswa tersebut adalah Loita Qurratu A’yun (11/318577/SA/ 16098) dan Angga Laksana Tubagus (10/302747/SA/15620). Loita berhasil mengumpulkan point penilaian sejumlah 485, sedangkan Angga mampu mendapatkan point 480.

Dengan keberhasilan dua orang mahasiswa tersbut, berarti untuk kesekian kalinya, mahasiswa Sastra Arab FIB UGM akan memperoleh kesempatan pendidikan di Mesir yang sudah mulai dari tahun 2006 silam.

Sastra Arab Juara

Festifal

Sabtu, 20 April 2013 gedung auditorium FIB Universitas Indonesia terasa sangat menegangkan. Hampir semua orang yang memenuhi ruang itu berharap-harap cemas, menanti pengumuman. Syukur alhamdulillah tim Sastra Arab FIB UGM berhasil meraih juara dalam tiga cabang lomba dalam Festifal Timur Tengah ke 4 Universitas Indonesia.

Piala pertama berhasil diraih oleh Hadza Min Fadli Rabby, dalam cabang esai dan presentasi. Dengan mengambil tema Perpolitikan Timur Tengah, Hadza berhasil mengalahkan lawan-lawan yang cukup berbobot dari universitas se-Indonesia.

Cabang kedua yang berhasil dimenangkan oleh mahasiswa Sastra Arab adalah menyanyi lagu Arab. Baiq Ayu Nur Fatma yang mendendangkan salah satu lagu Nancy Ajram dan dengan iringan musik dari teman-teman Sastra Arab berhasil mendapatkan juara 2 pada cabang ini.

Cabang yang berhasil meraih prestasi selanjutnya adalah debat bahasa Arab. Tim debat sastra Arab UGM yang terdiri dari Tohir Mustofa, Ika Ayu P, dan Amirul Yakin Falsafiyah Hill berhasil melewati hadangan tim-tim debat bahasa Arab se-Indonesia, mulai dari UII Jogja, UNISBA, dan juga UIN Jogja. Akan tetapi, langkah tim UGM terganjal oleh tim debat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di semifinal. Alhasil, tim debat UGM dipertandingan terakhir mampu mengalahkan INSTIKA Madura dan menjadi juara 3.

Keberhasilan tim sastra Arab meraih tiga juara dalam tiga cabang tersebut menjadikan nilai akumulasi tim sastra Arab cukup tinggi dan menjadikannya juara umum 2 dibawah UIN Syarif Jakarta.

SELITIK Lolos PKM 2013

“SELITIK” Media Pelestarian Budaya Dalam Sepatu Lipat Batik” adalah salah satu judul PKM yang lolos seleksi PKM UGM 2013. Reisa Nurma Boruregar, mahasiswi sastra Arab angkatan 2009 yang menjadi ketua tim “SELITIK” membawa program tersebut ke dalam PKM dalam bidang kewirausahaan. Selain Reisa dan timnya, ada 4 tim lain dalam bidang kewirausahaan, 4 tim dalam bidang penelitian, dan 2 tim dalam bidang pengabdian pada masyarakat dari FIB yang turut lolos seleksi.

Selamat Reisa

Menumbuhkan kecintaan kepada Nabi

Suasana yang sejuk menyelimuti ruang auditorium fakultas Ilmu Budaya UGM siang itu. Ketika para peserta bedah buku “Cahaya Abdi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia” menyimak para pembicara membedah buku yang telah diterjemahkan ke 12 bahasa itu. Para hadirin yang berjumlah kurang lebih 250-an orang larut dalam kekaguman pandangan penulis akan sosok nabi Muhammad SAW. Dari pembacaan para pembicara yang terdiri dari Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno dan Ali Unsal, Phd. dapat disimpulkan bahwa setelah membaca buku yang tersusun lebih dari 700 halaman, para pembaca akan terenyuh untuk kemudian tumbuh rasa cinta kepada utusan Allah yang terakhir itu.