Ramadan 1442 Hijriyah telah berlalu dengan harapan manusia kembali menjadi hamba yang suci dan menang. Salah satu tradisi Idulfitri yang melekat pada masyarakat Indonesia adalah Halal bihalal. Halal bihalal memiliki dua tujuan utama, yakni saling memaafkan dan memperkuat ukhuwah. Saling memaafkan menjadi salah satu hal terpenting karena berhubungan dengan urusan antara manusia dengan manusia. Orang yang bertakwa kepada Allah ialah orang yang ketika berbuat salah lekas meminta ampun kepada Allah, meminta maaf kepada sesama manusia, dan mampu memberikan maaf atas kesalahan yang orang lain perbuat.
Sabtu (22/5) Sastra Arab UGM mengadakan acara halal bihalal virtual. Acara halal bihalal ini dimulai dengan pembacaan ayat suci alquran oleh Nur Umar Akashi. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Nardi Muhammad Fauzi selaku Ketua Ikmasa dan sambutan oleh Dr. Zulfa Purnamawati, S.S., M.Hum. selaku perwakilan Kepala Program Studi Sastra Arab UGM. Beliau menyampaikan bahwasanya bulan syawal merupakan bulan peningkatan. Dengan masuk ke bulan syawal, meningkatlah hal-hal baik dalam belajar, beraktivitas, meraih penghargaan dalam berbagai kegiatan, dan berprestasi.
Acara ini bertambah ramai dengan hadirnya Alumni Sastra Arab 2015 Muhammad Egata Asysyakur yang menyampaikan inspirasi syawal. “Alhamdulillah kita sudah selesai 30 hari berpuasa dan menunaikan zakat fitrah. Orang sholeh berkata, bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan. Pertama, kebahagiaan ketika berbuka yang mana kebahagiaan hakiki adalah kita diberi izin oleh Allah untuk menunaikan puasa di bulan ramadan. Kedua, kebahagiaan ketika bertemu Allah di akhirat. Allah berfirman bahwasannya puasa itu untuk Allah. Maka, pahalanya hanya Allah yang tau. Kun ‘abdan rabbaniyyan wa lā takun ‘abdan ramadhaniyyan” ujar beliau.
Acara di akhiri dengan penyampaian prakata singkat oleh perwakilan dari masing-masing angkatan 2017, 2018, 2019, dan 2020. Kemudian, acara resmi ditutup dengan pembagian doorprize dan foto bersama.
Foto Dokumentasi: