Arsip:

alumni sastra arab ugm

Kemenlu Membuka Lowongan Pekerjaan Bagi Alumni Sastra Arab

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah membuka kesempatan bagi seluruh warga Indonesia untuk menjadi Pegawai Setempat di Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri melalui Penerimaan Calon Pegawai Setempat pada Perwakilan RI di luar Negeri Tahun Anggaran 2022. Pendaftaran dimulai pada tanggal 13 April 2022 pukul 13.00 WIB dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 pukul 23.59 WIB.

Seluruh tahapan Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Setempat pada Perwakilan RI di Luar Negeri Tahun Anggaran 2022 dilakukan secara daring melalui laman https://ecps.kemlu.go.id dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Persyaratan Umum Pelamar

  1. Warga Negara Indonesia (WNI).
  2. Berusia minimal 22 tahun 0 bulan 0 hari dan berusia maksimal 40 tahun 0 bulan 0 hari pada saat melamar.
  3. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia.
  4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara RI, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai setempat dan pegawai swasta.
  5. Tidak sedang berkedudukan sebagai ASN atau Anggota TNI/POLRI.
  6. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis.
  7. Memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan persyaratan administrasi.
  8. Memiliki keahlian dan keterampilan untuk bidang tugas yang diperlukan.
  9. Menguasai Bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya secara memadai.
  10. Sehat jasmani dan rohani, serta bebas narkotika dan/atau obat-obatan terlarang atau sejenisnya yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
  11.  Berkelakuan baik dan tidak pernah terlibat tindak pidana, baik di wilayah Republik Indonesia maupun di negara lain yang dinyatakan dengan surat keterangan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Berkas Lamaran

Mengunggah Berkas Lamaran WAJIB berikut melalui laman https://ecps.kemlu.go.id

  1. KTP atau KK yang masih berlaku.
  2. Pas Foto dengan persyaratan:
    • Latar Belakang Biru;
    • Pakaian Formal;
    • Ukuran maksimal 2 MB.
  3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
  4. Surat Izin Mengemudi A (SIM A).
  5. Ijazah dan transkrip nilai (Surat Keterangan Lulus/Ijazah Sementara tidak diterima).
  6. Sertifikat penguasaan Bahasa Inggris dengan jenis TOEFL PBT (Paper Based Test)/ TOEFL Prediction/ TOEFL ITP (Institutional Testing Program)/ EPT (English Proficiency Test) nilai minimal 477 (empat ratus tujuh puluh tujuh), TOEFL IBT (Internet Based Test) nilai minimal 53 (lima puluh tiga), TOEFL CBT (Computer Based Test) nilai minimal 153 (seratus lima puluh tiga), TOEIC nilai minimal 510 (lima ratus sepuluh), atau IELTS minimal 5.5 (lima titik lima).

Mengunggah Berkas Lamaran TIDAK WAJIB berikut melalui laman https://ecps.kemlu.go.id

  1. Nomor BPJS Kesehatan.
  2. Nomor BPJS Ketenagakerjaan.
  3. Sertifikat penguasaan Bahasa asing lainnya.
  4. Sertifikat keahlian lainnya seperti: seni, fotografi, komputer/software, editing.
  5. Sertifikat penghargaan akademis.
  6. Sertifikat penghargaan non-akademis tingkat daerah/nasional.

Tahapan Seleksi

Tahap I

  1. Seleksi Berkas
  2. Ujian Tulis Pengetahuan Umum
  3. Ujian Bahasa Inggris
  4. Ujian Bahasa Asing lainnya (bagi pelamar yang menguasai bahasa asing lainnya)
  5. Psikotes
  6. Wawancara dengan Panitia Seleksi

Tahap II

  1. Wawancara dengan Perwakilan RI di Luar Negeri.
  2. Uji Kompetensi Lainnya jika dianggap perlu oleh Perwakilan RI di Luar Negeri. Pengumuman kelulusan setiap tahapan seleksi dapat dilihat pada laman https://ecps.kemlu.go.id.

Tatacara Pendaftraran

Pendaftaran dapat dilakukan sepanjang tahun 2022 melalui laman https://ecps.kemlu.go.id dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau pada Kartu Keluarga (KK). 

Pengumuman kelulusan setiap tahapan seleksi dapat dilihat pada laman https://ecps.kemlu.go.id.

Untuk info lebih detail silakan klik tautan berikut.

STUDIUM GENERALE DAN INSPIRING ALUMNI BERKARIR DI KEMENTERIAN LUAR NEGERI: PELUANG DAN TANTANGAN BAGI MAHASISWA SASTRA ARAB

Kamis (11/2) Program Studi Sastra Arab FIB UGM menyelenggarakan studium generale dan inspiring alumni dengan tema “Berkarir di Kementerian Luar Negeri: Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Sastra Arab”. Kegiatan ini diisi oleh 2 orang alumni Sastra Arab yang bekerja di Kementerian Luar Negeri, yakni Nikmatur Rahman Chaniago (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Protokol) dan Desthy Umayah Adriani (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Timur Tengah). Studium Generale dipandu oleh Garin Arivian Muhammad dari Sastra Arab angkatan 2020 selaku moderator acara.

Sastra Arab UGM merupakan salah satu program studi yang patut diperhitungkan dalam hal prestasi dan jejak kesuksesan dari para alumni. Rasa tidak percaya diri dan malu terhadap Program Studi Sastra Arab khususnya, harus mulai ditepis jauh-jauh. Bukan hal tidak mungkin bagi para alumni Sastra Arab bersaing bersama alumni program studi Hubungan Internasional dan lainnya dalam Kementerian Luar Negeri. Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan ketika bekerja di Kementerian Luar Negeri, mencoba terus meningkatkan kapasitas diri dan perluas wawasan perihal pengetahuan umum dan politik luar negeri.

Kak Ago, begitulah Nikmatur Rahman Chaniago biasa disapa. Setelah lulus dari Sastra Arab UGM, beliau melanjutkan studi lanjut di The Australian National University jurusan centre of arabic and islamic studies. Setelah selesai menempuh pendidikan S-2, Kak Ago berniat mendaftar sebagai dosen di sastra arab UGM. Tetapi, hal yang menyebabkan hal tersebut tidak terlaksana. Pada akhirnya, Kak Ago mencoba untuk mendaftar dan bergabung di Kementerian Luar Negeri. “Well, you have to keep your option opens. Jangan terfokus hanya pada satu hal saja, it’s fine punya goal. Tapi, usahakan opsi lain tetap terbuka,” ujar Kak Ago.

Sharing session dari Kak Desthy diawali dengan pemaparan informasi perihal rekrutmen CPNS. Seleksi diawali dengan administrasi, kemampuan dasar, kompetisi bidang, pengumuman, pelatihan dasar ASN, dan Sekolah Dinas Luar Negeri/Sekolah Diplomat Junior. Wawancara ketika seleksi bukanlah hal yang sederhana, wawasan, perhatian terhadap isu-isu, tanggapan terhadap isu-isu, dan jawaban akan tantangan sebagai diplomat perempuan harus dijawab dengan tepat.  Sebagai seorang diplomat, mereka dituntut agar menjadi sosok yang generalist bukan spesialist. “Jangan cepet puas, jangan males, semuanya gak ada yang sia-sia,” ujar Kak Desthy.

Foto Dokumentasi :

      

WEBINAR NASIONAL: TANTANGAN MAHASISWA SASTRA ARAB

Pandemi virus korona yang melanda Indonesia dan berdampak luas pada seluruh aspek kehidupan, tidak menghentikan Sastra Arab UGM untuk terus berinovasi dan melakukan gebrakan baru. Kamis (21/5) melalui media Google Meet, Sastra Arab UGM mengadakan Webinar Nasional yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan tema “Tantangan Mahasiswa Sastra Arab”. Seminar online tersebut diisi oleh 3 pembicara handal, Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si, selaku Wakil Duta Besar RI untuk Mesir, Prof. Dr. Sangidu, M. Hum selaku dosen Sastra Arab UGM dan Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo 2009-2013, dan Abdul Jawat Nur, S.S., M. Hum selaku dosen dan sekretaris prodi Sastra Arab UGM.

Seminar diawali dengan pemaparan dan penjelasan dari Abdul Jawat Nur mengenai peran alumni Sastra Arab dalam dunia kerja. Beliau mengatakan alasan mengapa lulusan Sastra Arab banyak diterima di dalam dunia kerja yaitu karena kurikulum yang telah ditetapkan prodi sangat sesuai, meliputi pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan saat di kelas. Di samping memperlajari kebudayaan dan sastra Arab, mahasiswa juga mempelajari bahasa asing seperti Turki, Rusia, dan Ibrani. Banyak prospek kerja yang bisa dibidik oleh lulusan sastra arab, seperti penerjemah, konselor, akademisi, dan peneliti bidang bahasa, sastra, dan budaya Arab.

Narasumber berikutnya adalah Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si,. “Sebagaimana yang dikatakan Pak Nadiem Makarim tentang merdeka belajar, saya memahami tiga hal. Pertama, di zaman sekarang bahkan zaman yang akan datang ijazah adalah hal yang tidak terlalu penting, esensinya jangan mengejar ijazah tapi mengejar ilmu pengetahuan. Kedua,  guru atau dosen itu sebagai penggerak dan mengharuskan mahasiswanya harus aktif. Ketiga,  kita harus belajar lintas disiplin ilmu karena tidak cukup dengan satu disiplin ilmu”, ujar Aji Surya. Aji Surya juga membagikan 10 kiat supaya mahasiswa sastra Arab menjadi kompetitif di masa sekarang dan yang akan datang.

Masalah mengenai tantangan di bidang akademik dipaparkan oleh Prof. Sangidu, M. Hum. Kunci yang harus dimiliki setiap mahasiswa sastra Arab adalah tekun. Karena menurut beliau, orang rajin akan mengalahkan orang yang pintar yang cenderung meremehkan mata kuliah. Terdapat dua api pengobar semangat dalam belajar bahasa arab yang terdapat dalam Q.S Al Isra’ yaitu mahasiswa hendaknya senantiasa melakukan ibadah sholat malam agar diberikan tempat yang terpuji oleh Allah dan dimudahkan dalam memahami materi. Sedangkan dalam Q.S. Al Mujadalah yaitu Allah senantiasa akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. “Orang yang bisa bahasa Arab itu tidak ada pensiunnya dan tidak ada habisnya. Manfaat yang didapat sangatlah banyak. Jangan minder, insyaallah banyak manfaatnya”, ujar Prof. Sangidu.

 

KETIKA MAHASISWA SASTRA ARAB JADI DIPLOMAT

 

Ketika mahasiswa memilih program studi Sastra Arab untuk melanjutkan studinya, dapat terbesit keresahan dalam benaknya, profesi apakah yang dapat dilakukan oleh alumni Sastra Arab. Hal ini langsung dijawab oleh Drs. M. Aji Surya, S.H. M.Si sebagai alumni Sastra Arab UGM. Beliau memberikan kuliah umum bagi mahasiswa aktif Sastra Arab pada Selasa (25/2) di Auditorium Gedung Soegondo. Beliau yang sedang menjabat sebagai Wakil Duta Besar RI di Kairo menjelaskan bahwa alumni Sastra Arab juga dapat berkarir di bidang pemerintahan.

Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan profesinya sebagai diplomat. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa menjadi diplomat hanya jalan-jalan ke luar negeri. “Diplomat bukan ditugaskan untuk jalan-jalan ke luar negeri. Namun, diplomat juga mempunyai beberapa tugas, yaitu protection (melindungi warga negara indonesia yang berada di negara tersebut), negosiasi, mewakili, melaporkan, dan promosi (mengenalkan tentang budaya, produk Indonesia, pariwsata, dan ekonomi),” ungkap Aji Surya. Beliau juga menambahkan, promosi yang dilakukan oleh seorang diplomat adalah melalui media sosial, terutama instagram dan youtube. Promosi yang dilakukan bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk asli Indonesia, ragam budaya di Indonesia, bahkan juga bisa memperlihatkan bagaimana toleransi antar umat beragama yang ada di Indonesia. “Kita harus buktikan bahwa kita adalah negara besar, negara yang tidak mengemis kesana kemari”, ujar Aji Surya.

Aji Surya juga mengungkapkan, banyak alumni Sastra Arab yang bekerja di Kementerian Luar Negeri dan memiliki keunggulan tersendiri. Mahasiswa Satra Arab yang identik hubungannya dengan agama, mereka pasti dapat bekerja dengan ikhlas, loyal, jujur, amanah, pintar mengambil hati, dan tangguh. Menjadi diplomat bukan hal yang patut untuk diremehkan, akan ada berbagai macam kendala dan tantangan yang dihadapi seorang diplomat. Beliau menyampaikan hal-hal yang menjadi tantangan bagi seorang diplomat, seperti harus membela negara dalam keadaan apapun dan di mana pun, seorang diplomat juga diharuskan menguasai bahasa dan mempunyai kemampuan yang mumpuni.

Selain menjabat sebagai Wakil Duta Besar RI di Kairo, beliau juga mendirikan Rumah Impian Aji Surya di daerah Cepiring, Kabupaten Kendal. Rumah impian tersebut didirikan untuk menjadi saudagar, dosen, diplomat bahkan presiden. Ketika ditanya apa motivasi beliau mendirikan rumah impian tersebut adalah karena beliau tidak yakin akan masuk surga dengan mudah dan beliau ingin  bermanfaat untuk orang lain. Ketika Aji Surya ditanya oleh salah satu mahasiswa mengenai pencapaiannya saat ini, beliau mengatakan,” Saya tidak pernah berharap akan jabatan karena jabatan akan diberikan ketika kita mengerjakan sesuatu dengan profesional dan sebaik mungkin. Saya teringat pesan kyai saya yang mengatakan,’ikhlas adalah ruh dari setiap pekerjaan’. Apalagi yang saya mau minta dari Tuhan? Saya sudah terlalu malu,” jawab Aji Surya.