Diskusi Dwi Bulanan yang merupakan salah satu program Jurusan Sastra Asia Barat di bawah Devisi Pengembangan, Rabu 23 Mei 2013 kembali berlangsung. Pada kesempatan ini, pembicara yang berkesempatan memberikan ceramah adalah Dr. Nadi Thoha Ghoni dari Al-Azhar, Mesir.
Dr. Nadi dalam bahasa Arab fusha banyak mengupas tentang bahasa Arab dan bahasa-bahasa serta dialek yang ada di jazirah Arab. Beberapa hal yang disampaikan oleh Dr. Nadi adalah bahwa ketika Nabi Adam AS. masih di surga, dia berbahasa Arab, tetapi ketika diturunkan ke bumi karena bujukan Iblis, dia berbahasa Suryani. Ada pun bahasa Arab sendiri, menurut penjelasan Dr. Nadi adalah turunan dari bahasa Samiyyah (semit) yang kemudian berubah menjadi beragam bahasa lainnya.
Selain bahasa Arab, Dr. Nadi juga berbagi pengetahuan tentang dialek yang ada di jazirah Arab. Beberapa dialek yang sempat diceritakan olehnya adalah dialek kasykasyah dengan ciri menganti dhomir ka dengan sin. Sebagai contoh kata rabbuka, dalam dialek kasykasyah dikatakan dengan rabbus. Dialek selanjutnya adalah dialek tartalah. Dialek ini bercirikan dengan penggantian harakat hurf mudar’ah dengan kasrah, seperti kata yaqra`u dibaca yiqra`u.
Terkait dengan bahasa Arab, Dr. Nadi juga sedikit bertutur tentang budaya Arab berupa kebiasaan mereka memberikan nama untuk anaknya dengan mengambil nama benda-benda alam, seperti fahd (harimau). Alasannya, seperti dikatakan Dr. Nadi, adalah untuk membuat musuh takut. Ada kemungkinan karena kebiasaan masyarakat Arab, khususnya badui yang masih berkabilah-kabilah, suka berperang. Dengan pemberian nama seperti fahd di atas, para musuh menjadi takut.
Diskusi dwi bulanan berlangsung hangat, karena Dr. Nadi mampu mengajak para hadirin larut dalam pemikirannya. Tidak jarang, guyonan pun muncul dari Dr. Nadi yang ditanggapi dengan tawa bersama hadirin. Meskipun hanya dua jam acara tersebut berlangsung, tetapi banyak hal yang dapat diperoleh para hadirin.