Arsip:

Berita

Siminar Internasional Bahasa Arab

Panduan Call Paper Seminar

Pedoman Artikel

Dalam Rangka Mangayubagya 70 Tahun Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A.

Tema Umum: Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab: Antara Historisitas dan Modernitas

Subtema:

  • Perkembangan kajian mutakhir bahasa Arab (fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, sosiolinguistik, dan leksikologi).
  • Perkembangan kajian mutakhir sastra Arab (klasik dan modern baik dalam bentuk puisi, prosa, maupun drama).
  • Perkembangan kajian mutakhir budaya Arab (masyarakat Arab tradisional dan modern, diaspora bangsa Arab, agama dan dinamika masyarakat Arab, dan masyarakat Arab perkotaan).
  • Perkembangan pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab (metode pengajaran bahasa Arab mutakhir baik dalam konteks native maupun non-native speaker).
  • Arab dalam perspektif antarbudaya (bahasa Arab dan bahasa lainnya, budaya Arab dan budaya lainnya, penerjemahan, dan karya seni kreatif).
  1. UMUM
    1. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab sesuai template.
    1. Artikel merupakan karya ilmiah sesuai dengan tema dan subtema di atas.
    1. Penulis dapat memilih pemuatan artikel dalam bentuk e-bookchapter atau e-proceeding.
    1. Panjang naskah 10–15 halaman (4.000 – 6.000 kata).
    1. Semua artikel yang dimuat di e-bookchapter dan e-proceeding harus lolos proses review.
  • SISTEMATIKA PENULISAN
    • Bagian awal: judul, nama penulis, abstrak.
    • Bagian utama: berisi pengantar, kajian pustaka, rumusan masalah, teori dan metode penelitian, pembahasan, dan kesimpulan.
  • JADWAL PELAKSANAAN

30 April 2022                     : Batas penerimaan dan seleksi abstrak via seminar70th@gmail.com

4 Juni 2022                      : Batas akhir fulldraft artikel via seminar70th@gmail.com

30 Juni 2022                    : Batas akhir artikel final via seminar70th@gmail.com

21 dan 22 Juli 2022         : Pelaksanaan seminar

MUNAQOSYAH ILMIAH 5: PERKEMBANGAN KARYA SASTRA TIMUR TENGAH

Sabtu (21/8) Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan Munaqosyah Ilmiah kelima bertajuk “Perkembangan Karya Sastra Timur Tengah”. Pada kegiatan ini, Dr. Mahmudah, S.S., M.Hum. selaku Dosen Sastra Arab UGM berkesempatan memaparkan materi dibersamai oleh Nisaus Shofiyah Mahasiswa Sastra Arab 2019 selaku pemandu acara.

Sastra sangat terpengaruh oleh perkembangan politik, ekonomi, dan budaya setempat. Contohnya pada salah satu karya sastra perlawanan Palestina yang menggambarkan bahwasannya Israel tidak akan puas memakan jeruk Palestina. Sejatinya, mereka juga ingin melahap habis apel Lebanon dan kurma Arab. Inilah gambaran bagaimana rakusnya Israel yang tidak cukup dengan hanya menguasai Palestina.

Perihal konflik dan perang sipil Lebanon, beliau memberikan salah satu novel yakni Beirut khamsah wa sab’in. Tentang kontak budaya timur vs barat, novel ‘Usfur min al-Syarq dan Mawsimul Hijrah min al-syimal menceritakan dua cerita yang berbeda yakni penggambaran negara  barat yang megah dan bagus serta penggambaran seorang intelek yang belajar ke negara barat. Novel problem pasca kemerdekaan dapat ditemukan pada karya Najib Mahfudz yakni Awladu haratina, Hikayatu al-Zahrah  menceritakan tentang psikologis seorang perempuan Lebanon yang mengalami peperangan, Imroatun ‘Inda Nuqtah al-Sifr,serta Frankenstain di Baghdad menceritakan tentang era setelah Saddam Husein.

Kita harus berbangga karna belajar bahasa Arab karena bahasa ini adalah bahasa yang diperhitungkan di dunia. Iqra’ – tajdid – iqra’ – tajdid. Ketika membaca karya sastra pelan-pelan. Mengapa? Karna ini bukan bahasa kita. Baca dulu lalu temukan kenikmatannya. Teliti dan sabar”, Ujar Ibu Mahmudah.

DOKUMENTASI:

MUNAQOSYAH ILMIAH 4: MENYIKAPI RADIKALISME DAN TERORISME DALAM SUDUT PANDANG SASTRA ARAB

Sabtu (19/6) Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan Munaqosyah Ilmiah keempat bertajuk “Menyikapi Radikalisme dan Terorisme dalam Sudut Pandang Sastra Arab”. Pada kegiatan kali ini diisi Bapak Rumpokok Setyo Jatmiko selaku alumni Sastra Arab UGM dan Dosen BSA UIN Raden Mas Said, Surakarta dan dipandu oleh M. Habib Ghulam A. Mahasiswa Sastra Arab UGM 2020.

Radikalisme dan terorisme merupakan isu yang terus berkembang dan mengalami modernisasi. Radikalisme merupakan paham yang menganut cara radikal (kekerasan) dalam mencapai tujuannya. Adapun tujuan dari radikalisme adalah mengganti ideologi. Aksi radikalisme mulai muncul di abad ke-7 atau 8 M ditandai dengan perebutan kekuasaan kerajaan pada masa itu. Para pelaku radikalisme biasanya adalah mereka yang tidak bias menerima modernisasi. Ciri-ciri radikalisme adalah revolusioner (memakai kekerasan), fanatik (merasa paling benar), intoleran (tidak mau menghargai orang lain), dan ekslusif (membatasi pergaulan).

Terorisme dimaknai sebagai tindakan melawan masyarakat sipil yang identik dengan kekerasan, ancaman, intimidasi, bahkan pembunuhan untuk menakut-nakuti masyarakat sipil. Ciri khas dari aksi terorisme adalah aksi kekerasan, masyarakat/penonton, politik, korban, menciptakan trauma. “Terorisme berbeda dengan jihad. Jihad merupakan perjuangan yang melibatkan fisik, moral, dan rohani sebagai bentuk kesungguhan dalam beribadah kepada Allah. Jika mengatasnamakan perjuangan dengan membunuh itu merupakan Qital, bukanlah jihad,” Ujar Pak Rumpoko.

Salah satu karya sastra Arab yang menceritakan tentang terorisme adalah novel karya Hajir Abdus Samad yang berjudul Habibi Da’isyi. Novel tersebut menceritakan tentang bagaimana ISIS merekrut orang-orang berdasakan keadaan mereka. Pengarang menjelaskan tentang bagaimana cara untuk bergabung di ISIS, jalur untuk memasuki daerah ISIS melalui Mesir dan hal lainnya