Arsip:

Berita

KULIAH PERDANA SASTRA ARAB UGM : MENGOPTIMALKAN POTENSI, MENGGAPAI KESUKSESAN

Seperti yang telah kita ketahui, banyak masyarakat yang masih memandang sebelah mata Program Studi Sastra Arab dikarenakan menurut pandangan mereka, Sastra Arab tidak memiliki prospek kerja yang jelas dan lain sebagainya. Selasa (15/9) melalui platform Google Meet, Program Studi Sastra Arab UGM mengadakan kuliah perdana online dengan tema “Mengoptimalkan Potensi, Menggapai Kesuksesan” sebagai wujud pembuktian bahwa lulusan Sastra Arab pun dapat meniti berbagai karir dan meraih kesuksesan. Pada kesempatan ini, Sastra Arab kedatangan salah satu alumni hebat yang sudah banyak berkecimpung pada dunia perlindungan anak dan psikologi keluarga, yaitu Ibu Rita Pranawati, S.S. M.A. Beliau merupakan alumni Sastra Arab UGM dan lulusan terbaik dari FIB UGM tahun 2000. Saat ini, beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2017-2022.

Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U. M.A. Guru Besar Sastra Arab UGM dan selaku pengantar dari kegiatan ini mengungkapkan betapa senang dan bangganya beliau melihat generasi-generasi baru Sastra Arab dan tak lupa pula mendoakan agar generasi penerus ini dapat mengembangkan ilmunya dan kelak menjadi seorang ilmuan-ilmuan.

Ibu Rita menyampaikan banyak hal, salah satunya adalah 3 hal yang harus dilakukan sebagai seorang mahasiswa yang sedang berproses dan memiliki rentetan impian, yaitu membaca, mencatat, dan refleksi. Dengan membaca, seseorang akan mendapatkan banyak ilmu baru dan memudahkan dalam membuat sebuah karya tulis. Banyak orang yang sudah membiasakan membaca namun lupa untuk mencatat. Mencatat bukan hanya apa yang disampaikan, tapi juga mencatat poin-poin penting untuk kita ingat. Kita kerap kali berhenti pada membaca atau mencatat hingga lupa untuk melakukan refleksi.

Penting bagi mahasiswa untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik yang dibangun berlandaskan ilmu pengetahuan. Cobalah untuk bersikap sebagai seorang intelektual, yang tidak akan berbicara sembarangan tanpa berlandaskan data. Tidak ada cara instan dalam menggapai kesuksesan, percayalah dengan proses dan nantikan hasil baiknya di kemudian hari.

“Untuk orang-orang yang meremehkan Sastra Arab, patahkan statement mereka dengan prestasi. Dalam melakukan apapun juga harus mempunyai daya juang tinggi. Bagaimana tau kecewa kalau tidak berani mencoba? Jangan mudah menyerah dengan keadaan,” ujar Ibu Rita.

Beliau juga menjelaskan salah satu hal yang dinilai di dunia kerja yaitu leadership. Leadership bukan masalah menang atau kalah, tetapi bagaimana kita bisa mengatasi masalah dan maju bersama. Kemampuan tersebut dihitung dari kemampuan bekerja dalam tim, menyelesaikan masalah, dan berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain.

#FKA2020MEMANGGIL

Sebulan terakhir ini, mahasiswa sastra arab diramaikan dengan tagar #FKA2020MEMANGGIL. Tagar ini meramaikan media sosial mahasiswa sastra arab, seperti Instagram, Line, dan juga WhatsApp. Tagar ini menandakan bahwa semakin mendekati waktu pelaksaan FKA 2020, maka dari itu perlu adanya persiapan dari panitia FKA agar pelaksanaan FKA 2020 bisa terlaksana dengan baik.

FKA singkatan dari Festival Kebudayaan Arab yang merupakan acara besar dua tahunan yang diprakarsai oleh IKMASA. Komando FKA dipegang oleh SC (Sterring Comittee) dan OC (Organizer Comittee). FKA pertama kali diadakan pada tahun 2012. Adapun acara yang ada di FKA, yaitu berbagai macam lomba yang diperuntukkan bagi siswa maupun mahasiswa.

Pada hari Jum’at, (18/11) telah dilaksanakan musyawarah yang dibersamai oleh SC FKA 2018 untuk memilih SC FKA 2020. Musyawarah ini diikuti oleh mahasiwa sastra arab mulai dari angkatan 2016 hingga 2019. Hasil musyawarah bersama menyepakati bahwa SC FKA 2020 akan dipimpin oleh 3 mahasiswa sastra arab angkatan 2017, yaitu Usadani Dea Swananda, Azizah Liyana Saffa, dan Ellang Jihad Pratama.

Setelah pemilihan SC FKA 2020, pada hari Minggu, (27/11) diberitahukan mengenai OC terpilih untuk FKA 2020. OC terpilih untuk FKA 2020 adalah Variz Muhammad Mirza sastra arab angkatan 2018. Setelah diumumkan mengenai SC dan OC terpilih, kemudian dilaksanakan serah terima jabatan dari SC dan OC FKA 2018 ke SC dan OC FKA 2020. Amanah SC 1 FKA 2020 diserahkan kepada Usadani Dea Swananda oleh Muhammad Izzuddin sebagai SC 1 FKA 2018, amanah SC 2 FKA 2020 diserahkan kepada Azizah Liyana Saffa oleh M. Fikri Zarkasyi sebagai SC 2 FKA 2018, dan amanah SC 3 FKA 2020 diserahkan kepada Ellang Jihad Pratama oleh M. Egata Asystakur sebagai SC 3. FKA 2018. Amanah OC FKA 2020 diserahkan oleh M. Lutfi Mubarok selaku OC FKA 2018. Selanjutnya, dilakukan sumpah untuk mengemban amanah sebagai SC dan OC FKA 2020.

Fatah Sirojudin

Pemilik Aplikasi Ezroq

Fatah Sirojjuddin Fahmi

Lahir di Kudus 19 November 1993, Fatah Sirojjuddin Fahmi adalah alumni Sastra Arab FIB UGM tahun 2016 yang saat ini sedang aktif merintis startup bernama Ezroq Developer sebagai seorang founder. Tak jauh dari latar belakang pendidikannya di UGM, startup yang dirintisnya saat ini berfokus pada digitalisasi naskah-naskah pengajaran bahasa & sastra Arab yang selama ini sangat banyak digunakan. Meski terbilang baru, secara komulatif aplikasi-aplikasi Ezroq Developer telah diunduh +100.0000 kali oleh pengguna di +120 negara. Ke depan, ia mengaku bahwa Ezroq Developer akan menambah lebih banyak lagi produknya dengan jangkauan pangsa pasar yang lebih luas dan variatif.

Sebelum menjalani studi di UGM, Fatah Sirojjuddin Fahmi menyelesaikan pendidikan MI, MTs, dan MA-nya di Madrasah Qudsiyyah Kauman Menara Kudus. Saat ini ia sedang menjalani pendidikan sebagai seorang android developer dengan program beasasiswa Digital Talent Scholarship yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dalam dunia kerja, ia sempat terlibat sebagai sorang researcher dalam pengembangan Google My Business, Product Consultant di PT. Accenture Indonesia, dan R&D Staff di PT. Indratma Sahitaguna. Semasa kuliah, ia pernah dipercaya sebagai staf ahli kajian strategis di BEM KM UGM, sekretaris umum forum kajian strategis UGM, tim kajian strategis Future Leaders Anti Corruption (FLAC) Yogyakarta, dan Anggota GMNI.

Tokoh Di Balik Layar

Muthia Esfand

Siapa tak kenal dengan Raffi Ahmad ? Seorang public figure terkenal yang beberapa tahun lalu menikah dengan Nagita Slavina itu sekarang mulai menjadi youtuber terkenal lewat beberapa konten di akun youtube nya. Dibalik konten yang ia buat tentu ada beberapa orang yang membantu menyukseskan kontennya. Salah satunya, yaitu Muthia Esfand.

Muthia Esfand merupakan alumni Jurusan Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya UGM, angkatan 2001 ini dilahirkan di Denpasar 23 Februari 1983. Menjadi pecinta buku sejak bisa mengeja dan membaca. Karier di dunia penerbitan dimulai sebagai copy editor penerbit Qultummedia, Agromedia Grup selepas lulus kuliah tahun 2006. Ia kemudian resain untuk menjalani pengembaraan ke beberapa kota di Indonesia sambil menjadi pekerja lepas. Pada tahun 2010 ia kembali ke dunia penerbitan sebagai editor akuisisi Pustaka Alvabet dengan spesialisasi buku sejarah, lalu menjadi editor penerbit Visimedia Pustaka, Agromedia Grup (2011-2014) dengan spesialisasi menerbitkan kembali literatur klasik tentang fiksi detektif dan sejarah dunia. Selanjutnya, pada tahun 2014 ia menyeberang ke penerbit Ufuk Publishing House yang baru saja pecah kongsi lalu menyulap Ufuk Fiction menjadi penerbit baru bernama Fantasious dan menjadi pimpinan redaksinya sampai 2017. Kini jalan takdirnya bersauh di dunia hiburan sebagai Manajer Operasional RANS Publisher di bawah manajemen Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Di sela-sela waktunya sebagai pekerja buku ia tetap menjalani hobinya menulis biografi para tokoh politik Indonesia bersama tim TEMPO, menjadi instruktur bela diri praktis untuk perempuan, melancong ke beberapa negeri yang pernah dibacanya dalam buku, serta tetap menjadi anggota ordo pengumpul buku sembari membuka pintu rumahnya bagi para pelancong asing lewat komunitas Couchsurfing.