Bertempat di ruang Multimedia Gedung RM. Margono FIB UGM, pada hari Rabu 10 September 2014 telah berlangsung seminar internasional bertema Budaya Arab: Fakta dan Tantangan. Hampir seluruh pengajar, peneliti, dan pemerhati bahasa, sastra, dan juga budaya Arab di Indonesia, terutama di pulau jawa ikut berpartisipasi dalam forum ilmiah tersebut. Mereka antusias mengikuti jalannya seminar karena selain memang menjadi bidang kajian mereka, kehadiran para pembicara dari negeri Arab menjadi daya pikat tersendiri. Prof. Dr. Osamah Sayyed Aly, Prof. Dr. Hassan Youssef , dan juga Prof. Dr. Sherif Saad Mohammed El Gayyar adalah pembicara luar yang datang pada kesempatan tersebut.
Seminar seperti ini memang banyak ditunggu oleh para pecinta bahasa, sastra, dan budaya Arab. Seperti dinyatakan oleh Prof. Dr. Sangidu dalam pengantar proseding seminar, bahwa selama ini banyak peneliti bahasa, sastra, dan juga budaya Arab terpaksa mengimport teori-teori dari barat. Selayaknya, melalui forum seperti ini dapat dirumuskan teori khas Arab untuk dapat digunakan dalam kajian bahasa, sastra, dan budaya Arab. Oleh karena itu, seminar ini dibagi ke dalam empat tema besar. Bahasa, sastra, budaya, dan pendidikan.
Dari seminar tersbeut, terkumpul sejumlah pemikiran yang menarik. Semua makalah yang dipresentasikan dalam seminar tersbut termaktub dalam proseding seminar. Dengan adanya proseding, diharapkan sebaran ide-ide dalam mudah ditela’ah ulang untuk kemajuan bahasa, sastra, dan budaya Arab.
Orasi ilmiah berjudul Pembentukan Kata dan Istilah Baru dalam Bahasa Arab menandai puncak peringatan 50 tahun Jurusan Sastra Asia Barat atau Sastra Arab FIB UGM.
Orasi ilmiah tersebut disampai oleh Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. dihadapan tamu undangan, alumnus, dan mahasiswa Sastra Arab UGM. Dalam pendahuluannya, Prof. Syamsul menyatakan bahwa orasi tersebut adalah kelanjutan dan penyempurnaan serial tulisan-tulisan beliau terdahulu mengenai perkembangan mutakhir dalam bahasa Arab.
Menurut beliau, ada dua pihak yang berperan penting dalam perkembangan bahasa Arab. Dua pihak tersebut adalah lembaga bahasa dan para linguis. Lembaga bahasa yang dimaksud adalah majma’ lughah al-Arabiyyah di Kairo, majma’ul-Lughatil-Arabiyyah di Siria, al-Majma’ul-ilmi Al-iraqy di Irak, Majma’ul-Lughatil-Arabiyyah al-Urduny di Amman, al-Majma’ul Ilmy al-Lughawy as-Saudy di Arab Saudi, al-Maktabud-Daim litansiqit-Ta’rif fil-Wathanil-Araby, Maroko.
Seperti diberitakan dalam website atdikcairo.org, Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. salah seorang staf pengajar Jurusan Sastra Asia Barat FIB UGM mendapatkan penghargaan dari Universitas Suez Canal , Mesir.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Rektor Universitas Canal Suez kepada Prof. Dr. Syamsul Hadi. Dalam pidatonya, Rektor Universitas Suez Canal menyatakan bahwa “setelah lama mengenal, bergaul, bekerja sama serta membaca karya-karyanya dalam linguistik Arab, kami menilai bahwa Prof. Syamsul Hadi sangat berhak mendapatkan penghargaan dari Perguruan Tinggi ini. Untuk itu, mewakili civitas academica Universitas Suez Canal, saya menganugerahkan penghargaan tersebut kepada yang bersangkutan atas segala jerih payahnya dalam mengembangkan Bahasa Arab di Indonesia dan kerja sama yang sangat baik antara Universitas Gadjah Mada dengan Universitas Suez Canal”.
Sementara itu, Prof. Dr. Hasan Yusuf, Direktur Pusat Studi Indonesia di universitas Suez Canal, mnegatakan “Baru kali ini ada orang asing yang dapat hadir dengan leluasa dalam forum tertinggi Universitas, apalagi dihadiri Gubernur dan Kepala Otoritas Suez Canal. Sungguh ini merupakan kehormatan untuk kami”.
Selamat kepada Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. atas penghargaan yang diterima.