Arsip:

Berita

MUNAQOSYAH ILMIAH 2: BAHASA DAN AKSARA ARAB DALAM WARISAN PERADABAN ARAB

Sabtu (24/4) Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan Munaqasyah Ilmiah Kedua bertajuk “Filologi : Bahasa dan Aksara Arab dalam Warisan Peradaban Arab” dengan peserta mahasiswa dan masyakarat umum. Dalam munaqasyah kali ini, kami mengundang Prof. Dr. Sangidu Asofa, M.Hum selaku Guru Besar Sastra Arab UGM dan Dr. Ahmad Ginanjar Sya’ban, M.Hum selaku Peneliti Manuskrip Arab-Islam di Nusantara yang dipandu oleh Yowiki Tiping Mahasiswa Sastra Arab UGM 2019 sebagai moderator.

Dalam munaqosyah ini, Prof. Sangidu membahas tentang “Transmisi (tradisi) Teks dan Filogenetik Teks”, beliau menyampaikan ada dua tugas utama filolog yaitu menyajikan dan mengintrepresentasikan teks. Literatur yang ditulis tangan disebut dengan manuskrip, sementara hasil tulisan tangan yang ditulis langsung oleh penulis disebut dengan Otografi, dan tulisan tangan yang ditulis oleh juru tulis disebut dengan apografi. Otografi dan apografi disebut dengan arketip, sementara itu dari penulisan tulisan induk kepada generasi setelahnya dapat ditemukan penambahan pemikiran dari penyalin kemudian digunakan metode lachamanian (stemma) untuk melacak tulisan asli dari penulis awal. Ada cara untuk mendeteksi naskah asli yaitu dapat melalui bukti internal seperti kertas yang digunakan terdapat cap khusus sehingga dapat mendeteksi usia kertas dan bukti eksternal.

Sementara itu, dalam munaqsyah ini Dr. Ahmad Ginanjar membahas tentang “Aksara Arab di Nusantara”, beliau menyampaikan bahwa pada zaman dahulu karya sastra ditulis dengan aksara setempat dan aksara arab dalam bahasa setempat, seperti Jawa, Sunda, Bali, dan lain-lain. Di luar negeri tulisan keislaman ditulis dengan aksara Arab meskipun ditulis dengan bahasa setempat. Aksara Arab adalah aksara yang paling luas cakupannya, Aksara Arab diadopsi di Nusantara seiring masuk dan berkembangnya islam. Karena tidak semua dalam bahasa Melayu ada dalam aksara arab, maka muncul perkembangannya.

FOTO DOKUMENTASI:

MUNAQOSYAH ILMIAH 1: PENGARUH ILMU NAHWU DALAM SASTRA ARAB

Minggu (28/3) Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan Munaqosyah Ilmiah Pertama dengan tajuk Pengaruh Ilmu Nahwu dalam Sastra Arab dengan peserta mahasiswa dan masyarakat umum. Dalam munaqosyah ini, kami mengundang Bapak Hamdan, M.A. selaku Dosen Sastra Arab UGM sebagai narasumber yang dipandu oleh Himatul Rokhmah yaitu Mahasiswa Sastra Arab UGM 2019 sebagai pemandu acara.

Dalam munaqosyah ini, Bapak Hamdan memaparkan bagaimana posisi dan urgensi ilmu nahwu terhadap perkembangan karya sastra Arab pada masa silam hingga kontemporer. Beliau memulai dengan mendefinisikan bahasa Arab sesuai dengan bagaimana kalangan Arab memahaminya. Dalam penuturannya, bahasa Arab merupakan pelafalan yang terdiri dari huruf-huruf dimana huruf itu sendiri merupakan bentuk dari kesatuan antara makhraj (tempat keluarnya huruf hijaiyah) dengan suara. Selama lafaz memiliki maksud/makna, maka ia menjadi bahasa. Namun tak sebatas maksud saja, perlu adanya penyesuaian komposisi lafaz yang diinginkan agar dapat digunakan, dipahami, dan diterima sebagai bagian dari bahasa Arab. Oleh karena itu, untuk mempelajari bahasa Arab dengan baik, kita butuh menapaki anak tangga yang pertama yaitu ilmu nahwu dan ilmu shorof.

Bahasa yang digunakan untuk karya sastra Arab, tergolong bahasa yang lebih rumit dari umumnya karena selain memperhatikan kaidah gramatikal,  mengutamakan sudut estetika berupa kata-kata yang hiperbolis merupakan ciri khas dari bentuk keindahan sastra. Ilmu nahwu sebagai fondasi vital dalam pembentukan ungkapan bahasa Arab, harus beberapa kali menerima penyesuaian dengan kompetensi yang telah ditetapkan bangsa Arab demi lahirnya esensi artistik dari karya sastra tersetbut. Beliau memberikan contoh keelokan makna dalam salah satu karya sastra Arab yaitu kalimat حيل المصاحف. حيل adalah gelombang, sedangkan المصاحف adalah lembaran. Dimaklumi bahwa gelombang bermakna kuat, adapun lembaran bersifat lemah. Dengan menggabungkan kedua hal kontradikif tersebut, disinilah letak sebuah paradoks yang bertujuan agar orang-orang Arab mampu dalam kebersamaan tetap kembali pada kitab-kitab suci.

Foto Dokumentasi:

WEBINAR PASCA KAMPUS “CURE FOR THE INSECURITIES”

Sabtu (20/3) Departemen PSDM Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan webinar pasca kampus dengan tema Cure for The Insecurities yang diikuti mahasiswa dari berbagai universitas dan masyarakat umum. Webinar tersebut diisi oleh Zahwa Islami, S.Psi selaku Mahasiswa berprestasi Psikologi UGM 2018-2019 dan Founder Zona Zahwa Host dan Prameta Indah Lestari Mahasiswa Sastra Arab UGM 2019 selaku moderator acara.

Webinar ini merupakan webinar interaktif dimana peserta dipersilahkan untuk bertanya dan berkomunikasi secara langsung dengan Kak Zahwa selaku narasumber. Kak Zahwa menjelaskan bahwasanya insecure merupakan keadaan dimana seseorang merasa tidak aman. Bukan tidak aman secara fisik, tetapi juga rasa nyaman terhadap diri kita. Menurut Tripathy, insecure membuat seseorang: tidak cukup baik dan selalu kurang, paling berbeda dan merasa sendirian, tidak terima dan dikucilkan. Insecure selain disebabkan oleh faktor ekternal, faktor internal juga turut andil memengaruhi dan memperparah. Faktor internal yang dimaksud seperti trauma masa lalu, takut setelah menerima kritikan pedas, dan tidak mendapatkan apresiasi.

Setiap individu harus memenuhi kebutuhan yang ada dibawahnya baru mencapai kebutuhan paling atas. Kebutuhan paling bawah adalah kebutuhan fisiologis (sehat badan serta makan dan minum terjamin), rasa aman, love and belonging, kepercayaan diri, dan aktualisasi.

Secara tidak sadar, banyak orang yang sudah memberikan sesuatu secara maksimal kepada orang lain dan melupakan hak untuk dirinya sendiri. Rasa cinta, sayang, dan persahabatan terkadang menjadi alasan utama mengapa mereka mengorbankan diri sendiri. Hak yang tidak dipenuhi dapat memunculkan insecure. “Ketika kita tulus melakukan berbagai hal kepada orang lain, kenapa kita mendefinisikan cinta kita itu terlalu besar? Insecure dapat berdampak pada pemilihan karir kedepannya. Jangan takut dan jangan menyerah. Ketika kamu menyerah, coba lihat seberapa jauh kamu melangkah,” ujar Kak Zahwa.

STRUKTUR KEPENGURUSAN IKMASA KABINET ETTIHAD 2020/2021

DAFTAR DAN STRUKTUR PENGURUS IKMASA 2021/2022

PENGURUS HARIAN

Jabatan Nama
Ketua Umum Nardi Muhammad Fauzi
Sekretaris Umum Himatul Rokhmah
Sekretaris 1 Jihan Naziha
Sekretaris 2 Maivella Tiara Santika Dewi
Bendahara 1 Athaya Khansa Nafisah
Bendahara Atifah F. Hizazi
Kepala Bagian Internal Pristitan Alken Setyo Irianti
Kepala Bagian Eksternal Garin Arivian Muhammad

DEPARTEMEN PSDM (PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA)

Kepala Departemen Chelsea Melinda N. F.
Staff 1.      Al Irhaska Firdaus Tsany (2020)2.      Prameta Indah Lestari (2019)

3.      Eylanda Gayatri (2019)

4.      Haniah Aulia Rahmawati (2020)

5.      Muhammad (2020)

DEPARTEMEN KEILMUAN

Kepala Departemen Anugrah Maulana Fadhli
Staff 1.        Ahmad Fikri (2019)2.        Arinal Husna (2020)

3.        Faiza Sajida (2020)

4.        Marista Indy Haqiena (2019)

5.        Riza Gustanti (2019)

6.        Ulung Nursa Indah (2020)

DEPARTEMEN MIKAT (MINAT DAN BAKAT)

Kepala Departemen Maulina Aenul Hidayah
Staff 1.      Abdurrahman Al Kholili (2020)2.      Hafidz Muhammad Yusuf (2020)

3.      Muhammad Rafi Abidin (2019)

4.      Muna (2019)

5.      Nur Mufida Albar (2020)

6.      Zaki Ainul Haq (2020)

DEPARTEMEN EKRAF (EKONOMI KREATIF)

Kepala Departemen Afifah Rosyidah
Staff 1.        Annisa Suci Muslimah (2020)2.        Alvina Ayu Kusumaningtias  (2019)

3.        Azahra Safaanah (2020)

4.        Lilis Supriani (2019)

5.        Syakirah Azzahra al-Aziz (2020)

6.        Tasqiya Ratnasari  (2019)

DEPARTEMEN HUMAS (HUBUNGAN MASYARAKAT)

Kepala Departemen Salisa Rakiza
Staff 1.        Ammar Ma’ruf Takinardi (2019)2.        Afifah Firdaus Lukman (2020)

3.        Naelatul Khoiriyah (2020)

4.        Nanda Wardah Afifah (2019)

5.        Syaroful Anam (2020)

DEPARTEMEN MEDINFO (MEDIA DAN INFORMASI)

Kepala Departemen Nadifa Eki Salsabila
Staff 1.      Azka Aizar Lubbi (2019)2.      Muhammad Habib Ghulam (2020)

3.      Muh. Rafiqi Raihan I. H. (2020)

4.      Naufal Baariz Santiago (2020)

5.      Puspitasari (2020)

DEPARTEMEN ADVOKASI

Kepala Departemen Ratri Indah Kusumaningrum
Staff 1.      Luthfi Nazahanifah (2020)2.      Naim Wulidafi Muharromah (2019)

3.      Nisaus Shofiyah (2019)

4.      Reza Restu Aulia (2020)

5.      Salsabila Qutrotuaini (2019)