Arsip:

International

Tiga Mahasiswa Sastra Arab UGM Ukir Prestasi di Olimpiade Bahasa Arab Internasional

Tiga Mahasiswa Sastra Arab UGM Ukir Prestasi di Olimpiade Bahasa Arab Internasional

Malaysia, 16 Desember 2025 – Tiga mahasiswa Sastra Arab menorehkan prestasi pada ajang Modern Languages Olimpiade 3.0 atau MLO 3.0 yang digelar di Universiti Teknologi MARA UiTM, Shah Alam, Malaysia, dengan puncak acara pada 16 Desember 2025. Kompetisi bertaraf internasional ini mempertemukan peserta dari berbagai negara dalam lomba kebahasaan multibahasa.

Pada cabang Poetry Recital Arabic, Pandhita Hapsari, mahasiswa Sastra Arab angkatan 2023 meraih juara pertama sekaligus penghargaan naskah terbaik. Rekannya, Muhammad Hayyi’ Rosyada dari angkatan 2024, mendapatkan juara ketiga pada kategori yang sama. Sementara itu, Haris Arfakhsyadz Azka Maula, mahasiswa Sastra Arab angkatan 2024 berhasil meraih juara kedua Champion Orator Arabic serta penghargaan pidato spontan terbaik. Selama mengikuti rangkaian kegiatan di Malaysia, para mahasiswa tersebut didampingi secara resmi oleh Dr. Zurfa Purnamawati, M.Hum., kepala program studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UGM, sebagai bentuk dukungan program studi selama kompetisi berlangsung.

MLO 3.0 diselenggarakan oleh Akademi Pengajian Bahasa UiTM sebagai ajang kompetisi bahasa dengan empat kategori utama, yakni Bahasa Melayu, Inggris, Arab, dan Mandarin. Rangkaian kegiatan dimulai dari pendaftaran peserta pada 30 Oktober 2025, pengumpulan video babak penyisihan hingga 6 November 2025, proses penilaian pada 8 sampai 15 November 2025, pengumuman hasil awal pada 17 November 2025, babak final tatap muka pada 15, dan 16 Desember 2025 ditutup dengan upacara penutupan sehari setelahnya.

Dalam deskripsi resminya, pihak penyelenggara menyebutkan bahwa Poetry Recital merupakan kompetisi penulisan dan pembacaan puisi multibahasa yang mendorong ekspresi dalam beberapa bahasa serta merayakan keberagaman dan persatuan budaya. Adapun kategori Orator Champion dipaparkan sebagai ajang pidato multibahasa yang memfasilitasi penyampaian gagasan lintas tradisi untuk memperkaya nilai budaya dalam berbicara di ruang publik.

Capaian para mahasiswa Sastra Arab UGM dalam MLO 3.0 ini menunjukkan kapasitas akademik dan keterampilan kebahasaan yang kompetitif di tingkat internasional. Partisipasi aktif dalam forum global semacam ini memperkuat peran bahasa sebagai jembatan dialog antarbudaya, sekaligus menegaskan pentingnya pengembangan pendidikan yang berorientasi pada kolaborasi lintas bangsa demi masa depan yang berkelanjutan.

 

Penulis: Candra Solihin

 

#SastraArabUGM

#FIBUGM

#SDGs4:QualityEducation

#SDGs10:ReducedInequalities

#SDGs17:PartnershipsfortheGoals

Magister KBTT bersama Sastra Arab UGM Gelar Kuliah Umum Internasional Bersama Prof. Ayman Shihadeh: “Mengupas Skeptisisme dan Toleransi dalam Pemikiran Islam Pra-Modern”

Magister KBTT bersama Sastra Arab UGM Gelar Kuliah Umum Internasional Bersama Prof. Ayman Shihadeh: “Mengupas Skeptisisme dan Toleransi dalam Pemikiran Islam Pra-Modern”

Yogyakarta, 13 November 2025 — Program Studi Magister Kajian Budaya Timur Tengah (KBTT) Universitas Gadjah Mada, berkolaborasi dengan Program Studi Sastra Arab, menyelenggarakan International Public Lecture dengan mengangkat topik “Scepticism and Tolerance: A Case from Premodern Islamic Thought” dan menghadirkan Prof. Ayman Shihadeh, seorang pakar sejarah intelektual Islam dari School of Oriental and African Studies (SOAS), University of London. Acara yang berlangsung di Auditorium Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM, ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sastra Arab UGM sehingga dapat diakses oleh publik secara luas. Kuliah umum ini dimoderatori oleh Tohir Mustofa, M.A., dosen Program Studi Sastra Arab dan dihadiri oleh mahasiswa, baik dari program sarjana maupun pascasarjana.

Acara kuliah umum ini menunjukkan sinergi strategis antara Program Studi Magister KBTT dan Sastra Arab UGM, sekaligus komitmen keduanya untuk menghadirkan wacana akademik kelas dunia bagi mahasiswa dan publik. Melalui siaran langsung YouTube, kuliah umum ini diharapkan dapat menjangkau audiens lebih luas, memperkuat literasi intelektual publik, serta mendorong budaya dialog kritis yang konstruktif.

Kuliah umum ini turut mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, khususnya SDG 4 (Quality Education) melalui penyediaan akses pendidikan berkualitas, SDG 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions) melalui penguatan nilai toleransi dan dialog, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui kolaborasi akademik lintas program studi.

 

Penulis: Muhammad Ardiansyah

 

#KuliahUmum

#SastraArabUGM

#MagisterKBTTUGM

#SDGs4:QualityEducation

#SDGs16:Peace,Justice,andStrongInstitutions

#SDGs17:PartnershipsfortheGoals

Program Studi Sastra Arab UGM Berpartisipasi dalam Pelatihan Pembelajaran Bahasa Arab Bersama ICESCO

Program Studi Sastra Arab UGM Berpartisipasi dalam Pelatihan Pembelajaran Bahasa Arab Bersama ICESCO

Yogyakarta, 13 November 2025 – Program Studi Sastra Arab Universitas Gadjah Mada, bersama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Ahmad Dahlan, dan Pondok Pesantren Muhammadiyyah turut berpartisipasi dalam acara Pelatihan Pembelajaran Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh The Islamic World Educational, Scientific and Cultural Organization (ICESCO). Pelatihan ini tak hanya dihadiri oleh peserta dari Indonesia, melainkan juga dari berbagai macam negara di dunia, seperti Malaysia, Thailand, Uzbekistan, Maroko, Rusia, dan lainnya.

Pelatihan ICESCO ini berfokus pada empat teori fundamental dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab. Teori pertama yaitu Teori Nahwu dan Terjemah (Grammar–Translation) yang relevan bagi pembelajar tingkat lanjut dan berorientasi pada kemampuan membaca, menulis, dan kosakata, terutama untuk tujuan akademik, keagamaan, dan sastra. Teori kedua adalah Teori as-Sulukiyah (Behaviorisme) yang menempatkan bahasa sebagai perilaku yang dibentuk melalui pengulangan dan peniruan, serta menegaskan peran besar lingkungan dalam pemerolehan bahasa. Teori ketiga, Teori al-Ma‘rifiyyah (Kognitivisme), menekankan bahwa pembelajaran bahasa melibatkan proses mental aktif, seperti perhatian, pemrosesan informasi, dan pemahaman, sehingga pembelajar ditempatkan sebagai subjek yang aktif, bukan pasif. Teori terakhir, Teori at-Tawasuliyyah (Communicative) menyoroti pentingnya praktik bahasa dalam konteks sosial, serta menekankan kefasihan dan kemampuan berkomunikasi ketimbang akurasi gramatikal semata. Teori ini juga mengakui keberadaan variasi dialek sebagai bagian dari penggunaan bahasa sehari-hari.

Pada akhir sesi, ICESCO menyimpulkan bahwa tidak ada satu teori yang sepenuhnya sempurna. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan keterbatasan, sehingga pembelajaran bahasa Arab yang ideal memerlukan integrasi berbagai teori yang adaptif dengan konteks pembelajaran. Selain itu, pelatihan ini juga menekankan peran teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dalam merancang materi pembelajaran, menghasilkan contoh latihan, serta memvisualisasikan penerapan teori secara lebih efektif dan menarik.

Partisipasi Program Studi Sastra Arab UGM dalam pelatihan ICESCO ini tidak hanya memperkuat kapasitas pengajar dan pembelajar bahasa Arab di lingkungan kampus, tetapi juga selaras dengan komitmen UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kegiatan ini secara langsung berkontribusi pada SDG 4 (Quality Education), SDG 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals). Melalui keterlibatan aktif dalam forum pelatihan internasional ini, Program Studi Sastra Arab UGM terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat studi kebahasaan yang progresif, adaptif, dan berorientasi pada kolaborasi global.

 

Penulis: Muhammad Ardiansyah

 

#SastraArabUGM

#FakultasIlmuBudaya

#UniversitasGadjahMada

#ICESCO

#SDGs4:QualityEducation

#SDGs16:Peace,Justice,andStrongInstitutions

#SDGs17:PartnershipsfortheGoals

IKMASA Gelar “Arab World Youth Summit” – A Biennial Forum for Young People

IKMASA Gelar “Arab World Youth Summit” – A Biennial Forum for Young People

Yahudi Bukan Berarti Israel, Israel Belum Tentu Zionis. 

Akankah narasi nasionalis Yahudi “Zionisme” kini menjelma menjadi alat politik demi legitimasi ekspansi Israel? Lantas, di mana posisi Indonesia sebagai juru damai di kancah internasional dalam konflik Palestina – Israel?

Yogyakarta, 8 November 2025 – Ikatan Mahasiswa Sastra Arab (IKMASA), Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada menggelar acara “Arab World Youth Summit” bertema “Menentukan Arah: Narasi Besar dan Langkah Strategis Indonesia di Dunia Arab” pada Sabtu (8/11) di Auditorium Poerbatjaraka, FIB UGM. Rangkaian kegiatan Arab World Youth Summit meliputi jelajah kampus, sahara panel diskusi, focus group discussion, sesi presentasi, personal speech, hingga awarding session.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tamu undangan serta 45 delegasi yang terdiri atas pelajar dan mahasiswa dari Indonesia dan berbagai negara, termasuk Pakistan, Tanzania, Palestina, dan Kenya.

Sebelum acara pembukaan berlangsung, para delegasi mengikuti kegiatan jelajah kampus yang didampingi oleh delapan co-fasilitator dari setiap firqah, yaitu Suriah, Palestina, Libya, Maroko, Irak, Qatar, Tunisia, dan Mesir. Rute kegiatan dimulai dari FIB dan melintasi sejumlah fakultas di lingkungan UGM, antara lain Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Kehutanan, hingga Gedung Pusat (GSP) dan Balairung UGM. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mempererat komunikasi dan membangun semangat kolaboratif antar peserta selain untuk memperkenalkan lingkungan UGM. Setelah semua firqah kembali ke titik awal di FIB, acara dilanjutkan dengan sesi coffee break sebagai waktu jeda sebelum rangkaian kegiatan resmi dimulai.

Setelah sesi coffee break, acara dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh pembawa acara. Kemudian berlanjut pada sesi sahara panel diskusi bersama dua narasumber utama, Mohammed Adil Salim Algoul, S.T., M.T., M.Ag., Imam dan Khatib Masjid Al-Ikhlas Nuseirat, Gaza; serta Prof. Dr. Siti Muti’ah Setiawati, M.A., Guru Besar Bidang Geopolitik Timur Tengah FISIPOL UGM. Sesi diskusi dimoderatori oleh Azky Zidane Qoimul Haq, selaku Project Director Madara UGM. Sesi tersebut membahas terkait konflik Palestina – Israel dan peranan Indonesia di dalamnya.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Siti Muti’ah Setiawati menegaskan bahwa Indonesia telah menandatangani Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB pada 10 Desember 1948. Ia menilai bahwa hak-hak bangsa Palestina telah dirampas, sedangkan Israel telah melanggar hukum internasional, hak asasi manusia, dan hukum humaniter.

Sementara itu, Mohammed Adil Salim Algoul menyampaikan bahwa,

“Amerika kontrol Israel itu salah. Kata orang politik sendiri, Pak Presiden Amerika sendiri mengatakan bahwa Israel mengontrol Amerika, karena ada lobi Zionis di sana. Kata Zionis lebih besar dari Israel.”

Beliau juga menambahkan bahwa zionisme memiliki kecakapan dalam menciptakan istilah-istilah untuk membentuk narasi sosial, sebagaimana dalam sejarah Indonesia muncul pembagian antara kaum santri, priyayi, dan abangan yang merupakan bentuk politik devide et impera. Menurutnya, Palestina perlu melawan hal tersebut dengan menciptakan narasi dan istilah tandingan.

Kemudian, kegiatan berlanjut dengan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh seluruh delegasi Arab World Youth Summit. FGD berlangsung selama 45 menit dan menjadi ruang dialog, kolaborasi, serta perumusan narasi besar dan langkah strategis Indonesia di kawasan dunia Arab. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi presentasi kelompok serta personal speech untuk melatih kemampuan  berbicara setiap delegasi di depan publik.

Menjelang penutupan acara, dilakukan pembacaan hasil awarding IMPACT (Interdisciplinary Madara Essay Presentation Competition), sebuah kompetisi esai tingkat nasional yang terdiri atas dua kategori, yakni pelajar dan mahasiswa. Selain itu, diumumkan pula penghargaan Best Group Presentation, yang diraih oleh kelompok Suriah, serta penghargaan The Most Outstanding Delegate at the Arabic World Youth Summit 2025, yang diraih oleh As’ad Najmuddin, mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII).

Rangkaian kegiatan Arab World Youth Summit menunjukkan bahwa Madara UGM bukan sekadar portal media atau forum diskusi, melainkan cerminan pentingnya dialog dan keberanian untuk berpikir lintas batas, selaras dengan  SDGs 4 (Quality Education),  SDGs 16 (Peace, Justice and Strong Institutions), dan SDGs 17 (Partnerships for the Goals)

Masa depan dunia ditentukan oleh mereka yang berani membuka ruang pertemuan, bukan membangun sekat. Kini, giliran kita,  generasi muda Indonesia  menentukan arah diplomasi, membangun narasi besar, dan merumuskan langkah strategis menuju dunia Arab.

 

Penulis: Hashifa Zara Ahfiyani

 

#SASTRAARABUGM

#MADARAUGM

#SDGs4:QualityEducation

#SDGs16:Peace,Justice,andStrongInstitutions

#SDGs17:PartnershipsfortheGoals