Arsip:

sastra arab ugm

UNIVERSITY OF MALAYA AJAK SASTRA ARAB UGM MEMBUMIKAN BAHASA ARAB

Bahasa merupakan media komunikasi yang paling penting dalam kehidupan. Hal ini dibuktikan oleh mahasiswa University of Malaya dalam kunjungannya ke Sastra Arab UGM. Dalam kunjungannya, mahasiswa University of Malaya membawa misi untuk membumikan Bahasa Arab di dalam lingkungan kampus.

Senin (15/4) Abdul Jawat Nur, S.S, M. Hum., sebagai perwakilan prodi Sastra Arab, menyambut dengan hangat kedatangan mahasiswa University of Malaya ke Sastra Arab UGM. Mahasiswa University of Malaya yang berkunjung merupakan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Linguistik program studi Bahasa Arab. Dalam kunjungannya ke Sastra Arab UGM, mahasiswa University of Malaya mengajak mahasiswa Sastra Arab UGM untuk membumikan bahasa arab di kampus. Dalam hal ini diadakan diskusi dengan pemaparan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.

“Kami disini tidak hanya belajar bahasa akan tetapi juga sastra dan juga beberapa kebudayaan Arab,” tutur Azizah Saffa sebagai salah satu panelis perwakilan dari Sastra Arab UGM di dalam diskusi. Saffa juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa Sastra Arab UGM dalam mempelajari Bahasa Arab. “Mahasiswa Sastra Arab berasal dari banyak latar belakang. Beberapa dari kami bukan berasal dari pesantren yang sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai bahasa arab. Jadi, pembelajaran yang dilakukan di kelas juga disesuaikan dengan keadaan mahasiswa,” ujarnya. Pihak University of Malaya juga memaparkan bagaimana usaha mereka dalam membumikan bahasa arab di dalam lingkungan kampus. “Kami menekankan pada kemampuan berbicara, membaca, menulis, dan mendengar pada setiap mahasiswa. Dengan itu, mahasiswa dapat memiliki kemampuan berbahasa arab dengan baik,” ungkap Nur Syafiqoh Amri, sebagai panelis dari University of Malaya. Usaha yang telah dilakukan seperti pembuatan game dengan menggunakan Bahasa Arab dan juga diadakan permainan yang menggunakan Bahasa Arab oleh mahasiswa University of Malaya pada hari Jum’at.

Dengan adanya kunjungan dari University of Malaya ke Sastra Arab UGM, diharapkan mahasiswa mampu memaksimalkan penggunaan bahasa arab di lingkungan kampus dan di harapkan pula mahasiswa mampu menjadikan bahasa arab sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan diri.

Tokoh Di Balik Layar

Muthia Esfand

Siapa tak kenal dengan Raffi Ahmad ? Seorang public figure terkenal yang beberapa tahun lalu menikah dengan Nagita Slavina itu sekarang mulai menjadi youtuber terkenal lewat beberapa konten di akun youtube nya. Dibalik konten yang ia buat tentu ada beberapa orang yang membantu menyukseskan kontennya. Salah satunya, yaitu Muthia Esfand.

Muthia Esfand merupakan alumni Jurusan Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya UGM, angkatan 2001 ini dilahirkan di Denpasar 23 Februari 1983. Menjadi pecinta buku sejak bisa mengeja dan membaca. Karier di dunia penerbitan dimulai sebagai copy editor penerbit Qultummedia, Agromedia Grup selepas lulus kuliah tahun 2006. Ia kemudian resain untuk menjalani pengembaraan ke beberapa kota di Indonesia sambil menjadi pekerja lepas. Pada tahun 2010 ia kembali ke dunia penerbitan sebagai editor akuisisi Pustaka Alvabet dengan spesialisasi buku sejarah, lalu menjadi editor penerbit Visimedia Pustaka, Agromedia Grup (2011-2014) dengan spesialisasi menerbitkan kembali literatur klasik tentang fiksi detektif dan sejarah dunia. Selanjutnya, pada tahun 2014 ia menyeberang ke penerbit Ufuk Publishing House yang baru saja pecah kongsi lalu menyulap Ufuk Fiction menjadi penerbit baru bernama Fantasious dan menjadi pimpinan redaksinya sampai 2017. Kini jalan takdirnya bersauh di dunia hiburan sebagai Manajer Operasional RANS Publisher di bawah manajemen Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Di sela-sela waktunya sebagai pekerja buku ia tetap menjalani hobinya menulis biografi para tokoh politik Indonesia bersama tim TEMPO, menjadi instruktur bela diri praktis untuk perempuan, melancong ke beberapa negeri yang pernah dibacanya dalam buku, serta tetap menjadi anggota ordo pengumpul buku sembari membuka pintu rumahnya bagi para pelancong asing lewat komunitas Couchsurfing.

Pejuang Literasi

LAHIR di Garut, Jawa Barat 29 Desember 1969. Setelah lulus dari Fakultas Sastra UGM, Sofian Munawar, melanjutkan studi magister Ilmu Politik dengan konsentrasi “Studi Politik, Demokrasi dan HAM”, kerjasama Fisipol UGM-UiO Norwegia. Pernah menjadi wartawan dan redaktur pada beberapa penerbitan di Bandung dan Jakarta. Meraih belasan penghargaan dari berbagai sayembara dan lomba penulisan artikel dan essay tingkat nasional. Terlibat dalam kegiatan penelitian dan advokasi di sejumlah lembaga, seperti: Yayasan INTI, ISAI, Perkumpulan DEMOS, Yayasan Cendekia, Reform Institute, UNICEF, Transparansi International Indonesia (TII), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), dan The Interseksi Foundation, di Jakarta. Sejak 2015 menetap di Kota Banjar, menjadi Komisioner KPU Kota Banjar dan mendirikan Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK). Pada 2021 mendapatkan penghargaan sebagai Editor Paling Produktif dari Penerbit Lingkaran Yogyakarta. Pada 2022 ditetapkan sebagai penerima Anugerah NUGRA JASA DHARMA PUSTALOKA, penghargaan tertinggi untuk Pegiat Literasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Saat ini lebih banyak bergiat dalam kegiatan sosial dan pendidikan, khususnya advokasi pentingnya budaya literasi. Ratusan artikel, esai, dan karya tulisnya dimuat di sejumlah media massa serta belasan antologi dan buku.

Hidup dalam Dunia Politik

Dr. Hajriyanto Y. Thohari merupakan alumni Sastra Arab tahun 1985. Meskipun berbasis Sastra, tapi karir beliau justru lebih berkibar di bidang politik. Saat ini, beliau menjadi Duta Besar Republik Indonesia di salah satu negara Arab, Lebanon. Selain aktif di dunia politik, beliau juga merupakan kader Muhammadiyah yang dikenal kritis. Lahir di Karanganyar26 Juni 1960 beliau pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI periode 20092014 dari Partai Golkar.

Menurut kesan Dr. Amir Ma’ruf, Ketua Prodi Sastra Arab saat ini  yang menjadi pandai kakak angkatan saat beliau belajar di Sastra Arab, Pak Hajriyanto mempunyai gaya berkomunikasi dengan bahasa yang ringan serta mempunyai kemampuan melakukan lobi yang mumpuni. Beliau juga mempunyai kepekaan dan daya kritis yang tajam dalam menyikapi sesuatu hal atau fenomena dengan keistimewaan menilai segala sesuatu tidak selalu bersifat hitam putih; salah benar.

Kalau menurut Dr.  Hindun, teman seangkatan beliau, sejak mahasiswa, Pak Hajriyanto memang orang ‘yang sangat banyak omong’, kerennya orator, bahkan digelari sebagai salinan Pak Ali Murtopo atau Pak Harmoko, dua politikus nasional yang terkenal ‘banyak omong’ juga. Beliau pernah menjadi pengajar di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, tetapi tampaknya profesi itu kurang mewadahi bakat dan minat beliau. Selanjutnya beliau aktif di organisasi keagamaan Muhammadiyah dan menjadi ketua PP Muhammadiyah.

Lain lagi testimoni Abdul Jawat, M.Hum. yang menyatakan bahwa Pak Hajriyanto sangat suka mengoleksi novel-novel dari penulis dunia, bahkan mungkin lebih banyak dari buku-buku politik. Bagi Pak Hajriyanto, novel memberikan ilham dan inspirasi untuk masalah-masalah politik yang dihadapinya. “Politik itu makanan saya setiap hari dan novel itu memberi solusi.”