Arsip:

sastra arab

WEBINAR NASIONAL: TANTANGAN MAHASISWA SASTRA ARAB

Pandemi virus korona yang melanda Indonesia dan berdampak luas pada seluruh aspek kehidupan, tidak menghentikan Sastra Arab UGM untuk terus berinovasi dan melakukan gebrakan baru. Kamis (21/5) melalui media Google Meet, Sastra Arab UGM mengadakan Webinar Nasional yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan tema “Tantangan Mahasiswa Sastra Arab”. Seminar online tersebut diisi oleh 3 pembicara handal, Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si, selaku Wakil Duta Besar RI untuk Mesir, Prof. Dr. Sangidu, M. Hum selaku dosen Sastra Arab UGM dan Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo 2009-2013, dan Abdul Jawat Nur, S.S., M. Hum selaku dosen dan sekretaris prodi Sastra Arab UGM.

Seminar diawali dengan pemaparan dan penjelasan dari Abdul Jawat Nur mengenai peran alumni Sastra Arab dalam dunia kerja. Beliau mengatakan alasan mengapa lulusan Sastra Arab banyak diterima di dalam dunia kerja yaitu karena kurikulum yang telah ditetapkan prodi sangat sesuai, meliputi pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan saat di kelas. Di samping memperlajari kebudayaan dan sastra Arab, mahasiswa juga mempelajari bahasa asing seperti Turki, Rusia, dan Ibrani. Banyak prospek kerja yang bisa dibidik oleh lulusan sastra arab, seperti penerjemah, konselor, akademisi, dan peneliti bidang bahasa, sastra, dan budaya Arab.

Narasumber berikutnya adalah Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si,. “Sebagaimana yang dikatakan Pak Nadiem Makarim tentang merdeka belajar, saya memahami tiga hal. Pertama, di zaman sekarang bahkan zaman yang akan datang ijazah adalah hal yang tidak terlalu penting, esensinya jangan mengejar ijazah tapi mengejar ilmu pengetahuan. Kedua,  guru atau dosen itu sebagai penggerak dan mengharuskan mahasiswanya harus aktif. Ketiga,  kita harus belajar lintas disiplin ilmu karena tidak cukup dengan satu disiplin ilmu”, ujar Aji Surya. Aji Surya juga membagikan 10 kiat supaya mahasiswa sastra Arab menjadi kompetitif di masa sekarang dan yang akan datang.

Masalah mengenai tantangan di bidang akademik dipaparkan oleh Prof. Sangidu, M. Hum. Kunci yang harus dimiliki setiap mahasiswa sastra Arab adalah tekun. Karena menurut beliau, orang rajin akan mengalahkan orang yang pintar yang cenderung meremehkan mata kuliah. Terdapat dua api pengobar semangat dalam belajar bahasa arab yang terdapat dalam Q.S Al Isra’ yaitu mahasiswa hendaknya senantiasa melakukan ibadah sholat malam agar diberikan tempat yang terpuji oleh Allah dan dimudahkan dalam memahami materi. Sedangkan dalam Q.S. Al Mujadalah yaitu Allah senantiasa akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. “Orang yang bisa bahasa Arab itu tidak ada pensiunnya dan tidak ada habisnya. Manfaat yang didapat sangatlah banyak. Jangan minder, insyaallah banyak manfaatnya”, ujar Prof. Sangidu.

 

KETIKA MAHASISWA SASTRA ARAB JADI DIPLOMAT

 

Ketika mahasiswa memilih program studi Sastra Arab untuk melanjutkan studinya, dapat terbesit keresahan dalam benaknya, profesi apakah yang dapat dilakukan oleh alumni Sastra Arab. Hal ini langsung dijawab oleh Drs. M. Aji Surya, S.H. M.Si sebagai alumni Sastra Arab UGM. Beliau memberikan kuliah umum bagi mahasiswa aktif Sastra Arab pada Selasa (25/2) di Auditorium Gedung Soegondo. Beliau yang sedang menjabat sebagai Wakil Duta Besar RI di Kairo menjelaskan bahwa alumni Sastra Arab juga dapat berkarir di bidang pemerintahan.

Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan profesinya sebagai diplomat. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa menjadi diplomat hanya jalan-jalan ke luar negeri. “Diplomat bukan ditugaskan untuk jalan-jalan ke luar negeri. Namun, diplomat juga mempunyai beberapa tugas, yaitu protection (melindungi warga negara indonesia yang berada di negara tersebut), negosiasi, mewakili, melaporkan, dan promosi (mengenalkan tentang budaya, produk Indonesia, pariwsata, dan ekonomi),” ungkap Aji Surya. Beliau juga menambahkan, promosi yang dilakukan oleh seorang diplomat adalah melalui media sosial, terutama instagram dan youtube. Promosi yang dilakukan bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk asli Indonesia, ragam budaya di Indonesia, bahkan juga bisa memperlihatkan bagaimana toleransi antar umat beragama yang ada di Indonesia. “Kita harus buktikan bahwa kita adalah negara besar, negara yang tidak mengemis kesana kemari”, ujar Aji Surya.

Aji Surya juga mengungkapkan, banyak alumni Sastra Arab yang bekerja di Kementerian Luar Negeri dan memiliki keunggulan tersendiri. Mahasiswa Satra Arab yang identik hubungannya dengan agama, mereka pasti dapat bekerja dengan ikhlas, loyal, jujur, amanah, pintar mengambil hati, dan tangguh. Menjadi diplomat bukan hal yang patut untuk diremehkan, akan ada berbagai macam kendala dan tantangan yang dihadapi seorang diplomat. Beliau menyampaikan hal-hal yang menjadi tantangan bagi seorang diplomat, seperti harus membela negara dalam keadaan apapun dan di mana pun, seorang diplomat juga diharuskan menguasai bahasa dan mempunyai kemampuan yang mumpuni.

Selain menjabat sebagai Wakil Duta Besar RI di Kairo, beliau juga mendirikan Rumah Impian Aji Surya di daerah Cepiring, Kabupaten Kendal. Rumah impian tersebut didirikan untuk menjadi saudagar, dosen, diplomat bahkan presiden. Ketika ditanya apa motivasi beliau mendirikan rumah impian tersebut adalah karena beliau tidak yakin akan masuk surga dengan mudah dan beliau ingin  bermanfaat untuk orang lain. Ketika Aji Surya ditanya oleh salah satu mahasiswa mengenai pencapaiannya saat ini, beliau mengatakan,” Saya tidak pernah berharap akan jabatan karena jabatan akan diberikan ketika kita mengerjakan sesuatu dengan profesional dan sebaik mungkin. Saya teringat pesan kyai saya yang mengatakan,’ikhlas adalah ruh dari setiap pekerjaan’. Apalagi yang saya mau minta dari Tuhan? Saya sudah terlalu malu,” jawab Aji Surya.

STADIUM GENERAL : MELINTAS BATAS, MENGGAPAI MIMPI

Selasa (11/2), prodi Sastra Arab kembali mengadakan stadium general untuk menyambut semester baru. Tujuan diadakannya stadium general ini untuk memotivasi mahasiswa Sastra Arab dengan mendatangkan narasumber yang merupakan alumni dari Sastra Arab UGM. Stadium general kali ini mengusung tema “Melintas Batas, Menggapai Mimpi”. Tema yang diusung dimaksudkan untuk memberikan dorongan lebih kepada mahasiswa untuk dapat mencapai kesuksesan di masa depan. Stadium general yang diadakan di Auditorium Gedung Soegondo ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa aktif Sastra Arab. Stadim general dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Kaprodi Sastra Arab, Amir Ma’ruf M.Hum., kemudian dimulai dengan dipandu moderator, Variz M. Mirza, mahasiswa Sastra Arab angkatan 2018.

Narasumber yang mengisi stadium general kali ini adalah Arofah S.S., dan Arfi Hambali S.S. Beliau berdua merupakan alumni Sastra Arab UGM pada tahun 2012 dan tahun 2010. Untuk saat ini, Arofah bekerja sebagai pendamping PKH, Kementrian Sosial RI. Beliau juga masih menempuh S2 Ilmu Sastra di UGM. Arofah menjelaskan bagaimana ia membagi waktu, karena kuliah dan bekerja jika digabungkan berarti diri kita akan mendapatkan lelah yang lebih dari orang lain. Selain bekerja di Kementrian Sosial, beliau juga sebagai founder dari BLJ Group yang melakukan kegiatan usaha di bidang food dan fashion.

Selain itu, Arofah juga merupakan penerima beasiswa LPDP. Alasan yang mendasari ia mendaftar beasiswa LPDP adalah terbatasnya biaya yang dimiliki, membuat Arofah memutuskan mendaftar beasiswa LPDP. Tahap ke tahap ia lakukan mulai dari mencari informasi terkait pendaftaran beasiswa hingga mempersiapkan untuk tes TOEFL kurang lebih selama 6 bulan sebelum menghadapi seleksi.

Tak kalah dengan Arofah, Arfi Hambali juga menceritakan bagaimana menimba ilmu di Turki. Beliau juga menimba ilmu di Pondok Sulaimaniyah. Dari pondok inilah beliau mendapatkan kesempatan untuk mempelajari linguistik dan berangkat ke Turki. Beliau mengatakan bahwa pada awalnya ia tidak ada keinginan untuk kuliah karena tidak adanya dukungan dari keluarga. Namun, keinginannya untuk terus belajar membantunya untuk mendapatkan kesempatan memperkaya ilmu di Turki.

Arfi juga menjelaskan ketika ia belajar di Turki, ia banyak menerima pembelajaran informal karena di sana ia lebih mendalami topik Islamic Studies di Istanbul. Fasilitas yang diberikan dari pihak mereka pun sangat optimal serta dosen dan tenaga pendidik di sana juga memiliki sikap yang baik. Arfi sangat menekankan bahwa kita tidak perlu takut untuk bisa mencapai mimpi yang kita inginkan. Arfi juga memberikan beberapa tips untuk berani melintas batas (menimba ilmu di luar negeri), seperti mengetahui batas dari diri kita agar kita dapat mengetahui batas yang akan kita lampaui, mengetahui modal dan potensi yang ada, dan dapat kita kembangkan, dan memilih lingkungan yang baik yang dapat membentuk pribadai kita menjadi lebih baik dan memberikan kenyamanan di hati.

BEASISWA UNIVERSITAS QASSIM, ARAB SAUDI

KABAR BEASISWA

Alhamdulillah akan dibuka pendaftaran S2 dan S3 (Magister dan Duktural) di Universitas Qassim, Arab Saudi.
.
Untuk info pendaftaran :
https://gsd.qu.edu.sa/files/shares/DeanshipDocs/DalilPhdMS.pdf
.
.
Waktu pendaftaran :
26 Januari 2020 – 06 Februari 2020

‏تعلن ⁧‫#جامعةالقصيم‬⁩ ممثلة بعمادة الدراسات العليا عن بدء التقديم على برامج ⁧‫#الدراساتالعليا‬⁩ وذلك اعتبارًا من يوم الأحد ١٤٤١/٠٦/٠١هـ حتى الخميس ١٤٤١/٠٦/١٢هـ.
‏.
‏دليل البرامج:
https://gsd.qu.edu.sa/files/shares/DeanshipDocs/DalilPhdMS.pdf.
.
.
Kolaborasi – Dedikasi – Inspirasi
.
#beasiswaarabsaudi
#ppmisaudi
#ppidktimtengafrika
#ppidunia