Arsip:

seminar

MAHAPRENEUR TALK : MENJADI MAHASISWA CERDAS BERFINANSIAL

Minggu (25/4) Departemen Ekonomi Kreatif Ikmasa menyelenggarakan kegiatan Mahapreneur Talk bertajuk “Menjadi Mahasiswa Cerdas Berfinansial”. Mahapreneur Talk merupakan kegiatan seminar kewirausahaan dengan narasumber berpengalaman dan sasaran peserta umum. Kegiatan ini menghadirkan Rika Absoni (Peraih Medali Emas PKM-K Pimnas, Financial Officer StartUp Animal Husbandary “Broiler X”)  dan Tasqiya Ratnasari (Sastra Arab 2019) selaku moderator.

Menjadi seorang pembelajar harus sudah bisa mengatur dan menghemat keuangan pribadi. Karena masa depan tidak diraih hanya dengan satu malam, menabung dan memulai investasi menjadi hal kecil yang bisa dilakukan. Mengelola keuangan pribadi tentu berbeda dengan pengelolaan keuangan perusahaan atau organisasi. Mengelola keuangan pribadi tidak memerlukan pembukuan dan pencatatan khusus lainnya. Namun, hal itulah yang kerap kali menjadikan seseorang tidak mengontrol keluar masuknya uang.

Dalam hal kesehatan finansial, secara teori pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran. Bagaimana cara kita agar bisa mapan secara pribadi dalam hal keuangan? Rika Absoni membagikan 5 cara agar bisa mapan secara pribadi dalam hal keuangan, diantaranya adalah rasio likuiditas (mengubah aset menjadi uang tunai), rasio tabungan, rasio kemampuan pelunasan hutang, rasio solvabilitas (mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban baik utang jangka pendek ataupun utang jangka panjangnya), dan pertumbuhan pendapatan.

DOKUMENTASI

MUNAQOSYAH ILMIAH 2: BAHASA DAN AKSARA ARAB DALAM WARISAN PERADABAN ARAB

Sabtu (24/4) Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan Munaqasyah Ilmiah Kedua bertajuk “Filologi : Bahasa dan Aksara Arab dalam Warisan Peradaban Arab” dengan peserta mahasiswa dan masyakarat umum. Dalam munaqasyah kali ini, kami mengundang Prof. Dr. Sangidu Asofa, M.Hum selaku Guru Besar Sastra Arab UGM dan Dr. Ahmad Ginanjar Sya’ban, M.Hum selaku Peneliti Manuskrip Arab-Islam di Nusantara yang dipandu oleh Yowiki Tiping Mahasiswa Sastra Arab UGM 2019 sebagai moderator.

Dalam munaqosyah ini, Prof. Sangidu membahas tentang “Transmisi (tradisi) Teks dan Filogenetik Teks”, beliau menyampaikan ada dua tugas utama filolog yaitu menyajikan dan mengintrepresentasikan teks. Literatur yang ditulis tangan disebut dengan manuskrip, sementara hasil tulisan tangan yang ditulis langsung oleh penulis disebut dengan Otografi, dan tulisan tangan yang ditulis oleh juru tulis disebut dengan apografi. Otografi dan apografi disebut dengan arketip, sementara itu dari penulisan tulisan induk kepada generasi setelahnya dapat ditemukan penambahan pemikiran dari penyalin kemudian digunakan metode lachamanian (stemma) untuk melacak tulisan asli dari penulis awal. Ada cara untuk mendeteksi naskah asli yaitu dapat melalui bukti internal seperti kertas yang digunakan terdapat cap khusus sehingga dapat mendeteksi usia kertas dan bukti eksternal.

Sementara itu, dalam munaqsyah ini Dr. Ahmad Ginanjar membahas tentang “Aksara Arab di Nusantara”, beliau menyampaikan bahwa pada zaman dahulu karya sastra ditulis dengan aksara setempat dan aksara arab dalam bahasa setempat, seperti Jawa, Sunda, Bali, dan lain-lain. Di luar negeri tulisan keislaman ditulis dengan aksara Arab meskipun ditulis dengan bahasa setempat. Aksara Arab adalah aksara yang paling luas cakupannya, Aksara Arab diadopsi di Nusantara seiring masuk dan berkembangnya islam. Karena tidak semua dalam bahasa Melayu ada dalam aksara arab, maka muncul perkembangannya.

FOTO DOKUMENTASI:

WEBINAR PASCA KAMPUS “CURE FOR THE INSECURITIES”

Sabtu (20/3) Departemen PSDM Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM menyelenggarakan webinar pasca kampus dengan tema Cure for The Insecurities yang diikuti mahasiswa dari berbagai universitas dan masyarakat umum. Webinar tersebut diisi oleh Zahwa Islami, S.Psi selaku Mahasiswa berprestasi Psikologi UGM 2018-2019 dan Founder Zona Zahwa Host dan Prameta Indah Lestari Mahasiswa Sastra Arab UGM 2019 selaku moderator acara.

Webinar ini merupakan webinar interaktif dimana peserta dipersilahkan untuk bertanya dan berkomunikasi secara langsung dengan Kak Zahwa selaku narasumber. Kak Zahwa menjelaskan bahwasanya insecure merupakan keadaan dimana seseorang merasa tidak aman. Bukan tidak aman secara fisik, tetapi juga rasa nyaman terhadap diri kita. Menurut Tripathy, insecure membuat seseorang: tidak cukup baik dan selalu kurang, paling berbeda dan merasa sendirian, tidak terima dan dikucilkan. Insecure selain disebabkan oleh faktor ekternal, faktor internal juga turut andil memengaruhi dan memperparah. Faktor internal yang dimaksud seperti trauma masa lalu, takut setelah menerima kritikan pedas, dan tidak mendapatkan apresiasi.

Setiap individu harus memenuhi kebutuhan yang ada dibawahnya baru mencapai kebutuhan paling atas. Kebutuhan paling bawah adalah kebutuhan fisiologis (sehat badan serta makan dan minum terjamin), rasa aman, love and belonging, kepercayaan diri, dan aktualisasi.

Secara tidak sadar, banyak orang yang sudah memberikan sesuatu secara maksimal kepada orang lain dan melupakan hak untuk dirinya sendiri. Rasa cinta, sayang, dan persahabatan terkadang menjadi alasan utama mengapa mereka mengorbankan diri sendiri. Hak yang tidak dipenuhi dapat memunculkan insecure. “Ketika kita tulus melakukan berbagai hal kepada orang lain, kenapa kita mendefinisikan cinta kita itu terlalu besar? Insecure dapat berdampak pada pemilihan karir kedepannya. Jangan takut dan jangan menyerah. Ketika kamu menyerah, coba lihat seberapa jauh kamu melangkah,” ujar Kak Zahwa.

MUNAQOSYAH ILMIAH : MENGENAL DUNIA MESIR

Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal Mesir, apalagi di zaman teknologi yang serba mudah mendapatkan informasi seperti sekarang. Mesir semenjak dahulu memang dikenal karena peradabannya sejak zaman Mesir Kuno, dengan Piramida sebagai contoh. Mesir sekarang juga dikenal karena keberadaan salah satu Universitas tertua yaitu Universitas Al Azhar.
Kali ini, Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab mengadakan Munaqosyah Ilmiah dengan tema “Mengenal Dunia Mesir” yang di moderatori oleh Variz Muhammad Mirza Mahasiswa Sastra Arab UGM 2018 dan narasumber oleh Mohammad Nizar Mahasiswa Sastra Arab UGM 2016. Munaqosyah dilangsungkan pada Sabtu (6/6). Mohammad Nizar merupakan salah satu Mahasiswa yang mengikuti Program Sandwich yang mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu selama kurang lebih 4 bulan di Ain Shams University 2019/2020.
Beliau membagikan pengalaman beliau sembari mengenalkan bagaimana kehidupan di Mesir. Banyak orang yang beliau temui, disegala usia. Termasuk salah satu penyanyi Mesir bernama Yassir Arafat dan seorang penulis buku atau puisi. Di Mesir juga terdapat salah satu cafe terkenal dan bersejarah yaitu El Fisyawi. Kafe tersebut pernah dijadikan tempat oleh para politikus dan pembesar Mesir untuk merencanakan suatu hal supaya Mesir lekas merdeka dan lepas dari penjajahan, juga merupakan tempat seorang penyair arab terkenal yaitu Najib Mahfudz untuk menulis karyanya.
Model pembelajaran di Mesir dan Indonesia cukup berbeda. Pelajar Indonesia cenderung lebih suka memahami pelajaran terutama nahwu dan shorof, pelajar Mesir lebih menyukai menghafal. Terbukti dengan banyaknya pemuda bahkan anak kecil yang sudah menghafal Al-Qur’an sejak dini sekalipun mereka sedang berada di trem.
“Hal yang pertama yang harus disiapkan apabila ingin mengikuti porgram Sandwich adalah persiapan dana, entah itu dari proposal, donatur, atau uang sendiri. Kalau ternyata kampus tidak membiayai penuh maka kalian semua harus cari biaya sendiri. Masalah pemberkasan untuk seleksinya tidak terlalu ketat dan wajib untuk mengerti bagaimana birokrasi di Mesir. Pasport dan visa wajib punya” ujar Mohammad Nizar.
Niat yang kuat, tekad, serta kesungguhan kunci utama apabila ingin belajar di “Negeri Para Nabi” tersebut. Cita-cita dan impian harus diusahakan dengan sekuat-kuatnya. Berangkat atau tidaknya ke Timur tengah biarlah menjadi urusan Yang Maha Kuasa.