Arsip:

ugm

Dua Mahasiswi Sastra Arab Jalani Magang di Kementerian Luar Negeri

Jakarta, 10 Juli 2024 – Dua mahasiswi Program Studi Sastra Arab UGM mengikuti program magang di Kementerian Luar Negeri selama 3 bulan dari April hingga Juni 2024. Kedua mahasiswa tersebut ditempatkan di dua direktorat yang berbeda, yaitu Direktorat Protokol dan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI).

Mahasiswa pertama, Eurrydice Setianingroem ditempatkan di Direktorat Protokol. Selama Magang, Eurry terlibat dalam berbagai tugas yang berkaitan dengan hubungan diplomatik, resepsi diplomatik, dan administrasi diplomatik. Pengalaman ini diharapkan memberikan wawasan praktis mengenai tata cara protokol diterapkan dalam berbagai acara dan kegiatan diplomasi. Menurutnya, “Magang di Direktorat Protokol memberikan saya kesempatan untuk melihat langsung bagaimana diplomasi dijalankan dan bertemu orang-orang penting tentunya. Pengalaman ini sangat berharga dan akan saya jadikan bekal untuk karier saya di masa depan.”

Sementara itu, mahasiswa kedua, Aisyah Dina, ditempatkan di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI). Aisyah terlibat dalam berbagai kegiatan aspek perlindungan dan dukungan bagi WNI di luar negeri, termasuk penanganan kasus-kasus, dokumen kasus dan pemberian bantuan hukum. Aisyah mendapatkan pemahaman dan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh WNI di luar negeri terutama di Timur Tengah dan bagaimana Kemenlu berperan dalam melindungi hak-hak mereka. Hal ini sejalan dengan upaya mencapai SDG 16, yaitu perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat.

Dengan terlibat langsung dalam kegiatan di Kemenlu, kedua mahasiswa ini diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di bangku kuliah ke dalam praktik nyata, serta mengembangkan keterampilan yang akan berguna dalam karier masa depan mereka. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis yang berharga, tetapi juga berkontribusi secara langsung dalam proses diplomasi dan perlindungan warga negara yang merupakan elemen penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

SEMINAR NASIONAL: Mangayubagya Dr. Moh Masrukhi, M.Hum. “Perkembangan Bahasa Arab dalam Berbagai Media”

Yogyakarta, 4 Juni 2024 – Prodi Sastra Arab UGM mengadakan acara Seminar Nasional “Perkembangan Bahasa Arab dalam Berbagai Media” yang dilaksanakan di Gedung Soegondo S709 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Acara ini diadakan oleh Program Studi Sastra Arab UGM sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap dedikasi yang diberikan Dr. Moh. Masrukhi, M.Hum., yang telah mengabdikan dirinya selama 35 tahun di dunia pendidikan.

Acara ini dihadiri oleh  Suray Agung Nugroho S.S., M.A., Ph.D., selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya (secara online), Dr. Sudibyo, M.Hum., selaku Ketua Departemen Bahasa dan Sastra, Dr. Zulfa Purnamawati, S.S., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Sastra Arab, dosen-dosen dan rekan kerja Dr. Moh. Masrukhi, M.Hum., serta para mahasiswa dan juga alumni.

Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, sambutan-sambutan, acara Seminar Nasional, penyampaian kesan dan pesan, prosesi pemotongan tumpeng, pemberian kenang-kenangan, pembacaan do’a bersama, dan diakhiri dengan penutup.

Seminar Nasional “Perkembangan Bahasa Arab dalam Berbagai Media” dipandu oleh Dr. Arief Ma’nawi, S.S., M.Hum. sebagai moderator dengan menghadirkan tiga pembicara:

  1.  Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A., membahas tentang “Bentuk dan Makna pada Fi’il Tsulatsi dan Ruba’i”. Beliau menjelaskan bahwa makna dan bentuk kata kerja dalam bahasa Arab berjumlah sangat banyak dan terdapat 58 bentuk yang selama ini belum pernah diungkapkan maknanya. Penelitian ini akan memberikan kemudahan baru dalam produktivitas pembentukan fi’il mazid. dari sisi bentuk dan maknanya, serta dari sisi makna dan bentuknya.
  2. Prof. Dr. H. Tulus Musthofa, Lc., M.A., dengan topik “Perkembangan Ilmu Semantik dalam Bahasa Arab Ditinjau dari Linguistik Modern”, menyoroti perkembangan makna baru pada kata-kata yang lama, ketika kondisi dan situasi mempengaruhi makna, dan juga banyaknya penggunaan bahasa dalam situasi dan penggunaan yang berbeda.
  3. Dr. Moh. Masrukhi, M.Hum., yang memaparkan tentang “Unsur Verbal dan Nonverbal Iklan Komersial Media Cetak Mesir: Analisis Wacana”, menjelaskan bahwa setiap iklan mengandung pesan dan juga makna. Iklan di Mesir selain mempunyai bentuk semantik, juga mempunyai bentuk semiotik. Kebanyakan iklan majalah di Mesir tidak mengungkapkan unsur verbal, tetapi mengungkapkan unsur nonverbal. Iklan juga memiliki unsur nonverbal yang bisa dimaknai secara kontekstual.

Melalui Seminar Nasional “Perkembangan Bahasa Arab dalam Berbagai Media”, diharapkan penelitian yang telah dilakukan dapat terpublikasi dan diakses secara luas serta kerjasama penelitian individual maupun kelembagaan semakin kuat.

Ayyamul Usrah Pengurus IKMASA 2023/2024

Yogyakarta, 9-10 Mei 2024 – Ikatan Mahasiswa Sastra Arab UGM (IKMASA) mengadakan kegiatan Ayyamul Usrah yang dilaksanakan pada tanggal 9-10 Mei 2024 di Joglo Green House, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) IKMASA UGM. Acara ini bertujuan untuk mengakrabkan dan menjaga keharmonisan antar pengurus IKMASA UGM.

Acara yang dihadiri oleh seluruh pengurus IKMASA UGM ini diawali dengan kegiatan Ikmasa Leader Camp dan dilanjutkan dengan rangkaian acara WIB (Waktu Ikmasa Bersama). WIB merupakan rangkaian acara yang diawali dengan penyalaan api unggun, penyampaian kesan pesan, tukar kado, dan nonton bareng. Melalui Ayyamul Usrah, diharapkan keharmonisan dan keakraban pengurus IKMASA UGM tetap terjaga. 

STUDIUM GENERALE DAN INSPIRING ALUMNI BERKARIR DI KEMENTERIAN LUAR NEGERI: PELUANG DAN TANTANGAN BAGI MAHASISWA SASTRA ARAB

Kamis (11/2) Program Studi Sastra Arab FIB UGM menyelenggarakan studium generale dan inspiring alumni dengan tema “Berkarir di Kementerian Luar Negeri: Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Sastra Arab”. Kegiatan ini diisi oleh 2 orang alumni Sastra Arab yang bekerja di Kementerian Luar Negeri, yakni Nikmatur Rahman Chaniago (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Protokol) dan Desthy Umayah Adriani (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Timur Tengah). Studium Generale dipandu oleh Garin Arivian Muhammad dari Sastra Arab angkatan 2020 selaku moderator acara.

Sastra Arab UGM merupakan salah satu program studi yang patut diperhitungkan dalam hal prestasi dan jejak kesuksesan dari para alumni. Rasa tidak percaya diri dan malu terhadap Program Studi Sastra Arab khususnya, harus mulai ditepis jauh-jauh. Bukan hal tidak mungkin bagi para alumni Sastra Arab bersaing bersama alumni program studi Hubungan Internasional dan lainnya dalam Kementerian Luar Negeri. Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan ketika bekerja di Kementerian Luar Negeri, mencoba terus meningkatkan kapasitas diri dan perluas wawasan perihal pengetahuan umum dan politik luar negeri.

Kak Ago, begitulah Nikmatur Rahman Chaniago biasa disapa. Setelah lulus dari Sastra Arab UGM, beliau melanjutkan studi lanjut di The Australian National University jurusan centre of arabic and islamic studies. Setelah selesai menempuh pendidikan S-2, Kak Ago berniat mendaftar sebagai dosen di sastra arab UGM. Tetapi, hal yang menyebabkan hal tersebut tidak terlaksana. Pada akhirnya, Kak Ago mencoba untuk mendaftar dan bergabung di Kementerian Luar Negeri. “Well, you have to keep your option opens. Jangan terfokus hanya pada satu hal saja, it’s fine punya goal. Tapi, usahakan opsi lain tetap terbuka,” ujar Kak Ago.

Sharing session dari Kak Desthy diawali dengan pemaparan informasi perihal rekrutmen CPNS. Seleksi diawali dengan administrasi, kemampuan dasar, kompetisi bidang, pengumuman, pelatihan dasar ASN, dan Sekolah Dinas Luar Negeri/Sekolah Diplomat Junior. Wawancara ketika seleksi bukanlah hal yang sederhana, wawasan, perhatian terhadap isu-isu, tanggapan terhadap isu-isu, dan jawaban akan tantangan sebagai diplomat perempuan harus dijawab dengan tepat.  Sebagai seorang diplomat, mereka dituntut agar menjadi sosok yang generalist bukan spesialist. “Jangan cepet puas, jangan males, semuanya gak ada yang sia-sia,” ujar Kak Desthy.

Foto Dokumentasi :