Arsip:

Berita

STUDIUM GENERALE DAN INSPIRING ALUMNI BERKARIR DI KEMENTERIAN LUAR NEGERI: PELUANG DAN TANTANGAN BAGI MAHASISWA SASTRA ARAB

Kamis (11/2) Program Studi Sastra Arab FIB UGM menyelenggarakan studium generale dan inspiring alumni dengan tema “Berkarir di Kementerian Luar Negeri: Peluang dan Tantangan bagi Mahasiswa Sastra Arab”. Kegiatan ini diisi oleh 2 orang alumni Sastra Arab yang bekerja di Kementerian Luar Negeri, yakni Nikmatur Rahman Chaniago (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Protokol) dan Desthy Umayah Adriani (Diplomat Ahli Pertama pada Direktorat Timur Tengah). Studium Generale dipandu oleh Garin Arivian Muhammad dari Sastra Arab angkatan 2020 selaku moderator acara.

Sastra Arab UGM merupakan salah satu program studi yang patut diperhitungkan dalam hal prestasi dan jejak kesuksesan dari para alumni. Rasa tidak percaya diri dan malu terhadap Program Studi Sastra Arab khususnya, harus mulai ditepis jauh-jauh. Bukan hal tidak mungkin bagi para alumni Sastra Arab bersaing bersama alumni program studi Hubungan Internasional dan lainnya dalam Kementerian Luar Negeri. Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan ketika bekerja di Kementerian Luar Negeri, mencoba terus meningkatkan kapasitas diri dan perluas wawasan perihal pengetahuan umum dan politik luar negeri.

Kak Ago, begitulah Nikmatur Rahman Chaniago biasa disapa. Setelah lulus dari Sastra Arab UGM, beliau melanjutkan studi lanjut di The Australian National University jurusan centre of arabic and islamic studies. Setelah selesai menempuh pendidikan S-2, Kak Ago berniat mendaftar sebagai dosen di sastra arab UGM. Tetapi, hal yang menyebabkan hal tersebut tidak terlaksana. Pada akhirnya, Kak Ago mencoba untuk mendaftar dan bergabung di Kementerian Luar Negeri. “Well, you have to keep your option opens. Jangan terfokus hanya pada satu hal saja, it’s fine punya goal. Tapi, usahakan opsi lain tetap terbuka,” ujar Kak Ago.

Sharing session dari Kak Desthy diawali dengan pemaparan informasi perihal rekrutmen CPNS. Seleksi diawali dengan administrasi, kemampuan dasar, kompetisi bidang, pengumuman, pelatihan dasar ASN, dan Sekolah Dinas Luar Negeri/Sekolah Diplomat Junior. Wawancara ketika seleksi bukanlah hal yang sederhana, wawasan, perhatian terhadap isu-isu, tanggapan terhadap isu-isu, dan jawaban akan tantangan sebagai diplomat perempuan harus dijawab dengan tepat.  Sebagai seorang diplomat, mereka dituntut agar menjadi sosok yang generalist bukan spesialist. “Jangan cepet puas, jangan males, semuanya gak ada yang sia-sia,” ujar Kak Desthy.

Foto Dokumentasi :

      

SANJUNG (IKMASA BERKUNJUNG) KE KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI DOHA QATAR

Minggu (8/11) Departemen Humas Ikatan Mahasiswa Sastra Arab menginisiasi terlaksananya kegiatan SANJUNG (IKMASA Berkunjung) ke KBRI di Doha, Qatar yang dilakukan secara virtual melalui platform zoom meeting. Kegiatan SANJUNG ini dilaksanakan bertujuan agar mahasiswa Sastra Arab UGM dapat mengetahui apa saja prospek kerja dan peluang studi lanjut di Qatar.

Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan Kepala Program Studi Sastra Arab yakni Bapak Imam Wicaksono, Lc., M. Hum dan dilanjutkan dengan sambutan dari pihak KBRI Doha yang diwakilkan oleh Bapak Ali Murtado selaku Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya. Materi tentang prospek kerja dan peluang studi lanjut disampaikan oleh Bapak Mochamad Yusuf selaku Atase Tenaga Kerja.

Qatar merupakan salah satu negara dengan pendidikan dan kesehatan terbaik di kawasan Timur Tengah. Mereka berbenah total dalam hal pendidikan seperti kurikulum setara dengan standart internasional dan pembangunan education city. Education city adalah sebuah kawasan dimana sekolah, universitas, atau lembaga riset berkumpul dalam satu kompleks yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan modern. Banyak beasiswa yang tersedia, baik beasiswa dari universitas maupun beasiswa yang dikelola oleh lembaga nirlaba, seperti Qatar Foundation. Universitas yang di Qatar tidak mensyaratkan mahasiswa asing untuk menguasai bahasa arab, kecuali pada bidang islamic study. Namun, alangkah baiknya mahasiswa tersebut menguasai bahasa arab untuk memudahkan mereka dalam riset dan penelitian sehingga bisa menjangkau litaratur yang lebih luas.

Peluang kerja dari mulai low skill samapai expert sangat terbuka. Karena orang Qatar 75 persen bekerja sebagai pegawai negeri sipil. “Jangan  khawatir tentang kompetensi. Walaupun banyak perusahaan yang mensyaratkan yang namanya experience yakni mereka hanya mau memakai yang sudah pengalaman, bukan pemula. Memang dituntut untuk orang-orang yang memiliki pengalaman. Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk fresh graduade. Misal masuk ke pekerjaan yang level pemula seperti data input atau yang lainnya. Perusahaan juga mengapresiasi jika para pelamar kerja mampu berbahasa arab,” ujar Bapak Yusuf.

KULIAH PERDANA SASTRA ARAB UGM : MENGOPTIMALKAN POTENSI, MENGGAPAI KESUKSESAN

Seperti yang telah kita ketahui, banyak masyarakat yang masih memandang sebelah mata Program Studi Sastra Arab dikarenakan menurut pandangan mereka, Sastra Arab tidak memiliki prospek kerja yang jelas dan lain sebagainya. Selasa (15/9) melalui platform Google Meet, Program Studi Sastra Arab UGM mengadakan kuliah perdana online dengan tema “Mengoptimalkan Potensi, Menggapai Kesuksesan” sebagai wujud pembuktian bahwa lulusan Sastra Arab pun dapat meniti berbagai karir dan meraih kesuksesan. Pada kesempatan ini, Sastra Arab kedatangan salah satu alumni hebat yang sudah banyak berkecimpung pada dunia perlindungan anak dan psikologi keluarga, yaitu Ibu Rita Pranawati, S.S. M.A. Beliau merupakan alumni Sastra Arab UGM dan lulusan terbaik dari FIB UGM tahun 2000. Saat ini, beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2017-2022.

Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U. M.A. Guru Besar Sastra Arab UGM dan selaku pengantar dari kegiatan ini mengungkapkan betapa senang dan bangganya beliau melihat generasi-generasi baru Sastra Arab dan tak lupa pula mendoakan agar generasi penerus ini dapat mengembangkan ilmunya dan kelak menjadi seorang ilmuan-ilmuan.

Ibu Rita menyampaikan banyak hal, salah satunya adalah 3 hal yang harus dilakukan sebagai seorang mahasiswa yang sedang berproses dan memiliki rentetan impian, yaitu membaca, mencatat, dan refleksi. Dengan membaca, seseorang akan mendapatkan banyak ilmu baru dan memudahkan dalam membuat sebuah karya tulis. Banyak orang yang sudah membiasakan membaca namun lupa untuk mencatat. Mencatat bukan hanya apa yang disampaikan, tapi juga mencatat poin-poin penting untuk kita ingat. Kita kerap kali berhenti pada membaca atau mencatat hingga lupa untuk melakukan refleksi.

Penting bagi mahasiswa untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik yang dibangun berlandaskan ilmu pengetahuan. Cobalah untuk bersikap sebagai seorang intelektual, yang tidak akan berbicara sembarangan tanpa berlandaskan data. Tidak ada cara instan dalam menggapai kesuksesan, percayalah dengan proses dan nantikan hasil baiknya di kemudian hari.

“Untuk orang-orang yang meremehkan Sastra Arab, patahkan statement mereka dengan prestasi. Dalam melakukan apapun juga harus mempunyai daya juang tinggi. Bagaimana tau kecewa kalau tidak berani mencoba? Jangan mudah menyerah dengan keadaan,” ujar Ibu Rita.

Beliau juga menjelaskan salah satu hal yang dinilai di dunia kerja yaitu leadership. Leadership bukan masalah menang atau kalah, tetapi bagaimana kita bisa mengatasi masalah dan maju bersama. Kemampuan tersebut dihitung dari kemampuan bekerja dalam tim, menyelesaikan masalah, dan berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain.

#FKA2020MEMANGGIL

Sebulan terakhir ini, mahasiswa sastra arab diramaikan dengan tagar #FKA2020MEMANGGIL. Tagar ini meramaikan media sosial mahasiswa sastra arab, seperti Instagram, Line, dan juga WhatsApp. Tagar ini menandakan bahwa semakin mendekati waktu pelaksaan FKA 2020, maka dari itu perlu adanya persiapan dari panitia FKA agar pelaksanaan FKA 2020 bisa terlaksana dengan baik.

FKA singkatan dari Festival Kebudayaan Arab yang merupakan acara besar dua tahunan yang diprakarsai oleh IKMASA. Komando FKA dipegang oleh SC (Sterring Comittee) dan OC (Organizer Comittee). FKA pertama kali diadakan pada tahun 2012. Adapun acara yang ada di FKA, yaitu berbagai macam lomba yang diperuntukkan bagi siswa maupun mahasiswa.

Pada hari Jum’at, (18/11) telah dilaksanakan musyawarah yang dibersamai oleh SC FKA 2018 untuk memilih SC FKA 2020. Musyawarah ini diikuti oleh mahasiwa sastra arab mulai dari angkatan 2016 hingga 2019. Hasil musyawarah bersama menyepakati bahwa SC FKA 2020 akan dipimpin oleh 3 mahasiswa sastra arab angkatan 2017, yaitu Usadani Dea Swananda, Azizah Liyana Saffa, dan Ellang Jihad Pratama.

Setelah pemilihan SC FKA 2020, pada hari Minggu, (27/11) diberitahukan mengenai OC terpilih untuk FKA 2020. OC terpilih untuk FKA 2020 adalah Variz Muhammad Mirza sastra arab angkatan 2018. Setelah diumumkan mengenai SC dan OC terpilih, kemudian dilaksanakan serah terima jabatan dari SC dan OC FKA 2018 ke SC dan OC FKA 2020. Amanah SC 1 FKA 2020 diserahkan kepada Usadani Dea Swananda oleh Muhammad Izzuddin sebagai SC 1 FKA 2018, amanah SC 2 FKA 2020 diserahkan kepada Azizah Liyana Saffa oleh M. Fikri Zarkasyi sebagai SC 2 FKA 2018, dan amanah SC 3 FKA 2020 diserahkan kepada Ellang Jihad Pratama oleh M. Egata Asystakur sebagai SC 3. FKA 2018. Amanah OC FKA 2020 diserahkan oleh M. Lutfi Mubarok selaku OC FKA 2018. Selanjutnya, dilakukan sumpah untuk mengemban amanah sebagai SC dan OC FKA 2020.