Arsip:

ugm

KUNJUNGAN ONLINE IKMASA UGM KE HIMASA UNPAD

Sabtu (20/6) untuk pertama kalinya IKMASA (Ikatan Mahasiswa Sastra Arab) UGM melakukan kunjungan secara online ke HIMASA (Himpunan Mahasiswa Sastra Arab) Universitas Padjajaran. Tidak jauh berbeda dengan kunjungan pada umumnya, kunjungan ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara IKMASA UGM dnegan HIMASA UNPAD sebagaimana yang termaktum dalam sambutan ketua IKMASA Liam Pasya.

“Ditengah pandemi ini, perlu ada kegiatan sepeti ini (kunjungan online). Karena disini menjadi salah satu ruang dimana kita bisa belajar, sharing, dan memperoleh ilmu lain. kegiatan ini juga menjadi kolaborasi yang baik antara IKMASA dan HIMASA,” ujar Ardiyansyah selaku ketua HIMASA.

Acara yang dilaksanakan setelah sambutan adalah pemaparan program kerja IKMASA oleh masing-masing kepala departemen dan divisi. IKMASA UGM memiliki 6 badan pengurus harian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris Umum, Sekretaris 1 dan 2, Bendahara 1 dan 2. Kemudian, didalamnya terdapat 6 departemen yaitu Departemen Medinfo, Departemen Minat dan Bakat, Departemen Humas, Departemen Keilmuan, Departemen Kewirausahaan, dan Departemen PSDM.

Acara selanjutnya adalah pemaparan program kerja dari HIMASA UNPAD yang dipimpin oleh Arsiyansyah selaku ketua diikuti oleh masing-masing kepala departemen dan biro. HIMASA UNPAD memiliki 8 departemen dan 2 biro. 2 biro terdiri dari Biro Keuangan dan Biro Kesekretariatan. 8 departemen berikutnya terdiri dari Departemen PSDMO, Departemen Soskem, Departemen Hubin, Departemen Hubeks, Departemen Senbora, Departemen Medfo, Departemen Pendidikan, dan Departemen Kewirausahaan.

Pada tahun 2018-2019 IKMASA juga pernah mengunjungi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan. IKMASA juga mendapat kunjungan dari Sastra Arab Universitas Indonesia.

MUNAQOSYAH ILMIAH : MENGENAL DUNIA MESIR

Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal Mesir, apalagi di zaman teknologi yang serba mudah mendapatkan informasi seperti sekarang. Mesir semenjak dahulu memang dikenal karena peradabannya sejak zaman Mesir Kuno, dengan Piramida sebagai contoh. Mesir sekarang juga dikenal karena keberadaan salah satu Universitas tertua yaitu Universitas Al Azhar.
Kali ini, Departemen Keilmuan Ikatan Mahasiswa Sastra Arab mengadakan Munaqosyah Ilmiah dengan tema “Mengenal Dunia Mesir” yang di moderatori oleh Variz Muhammad Mirza Mahasiswa Sastra Arab UGM 2018 dan narasumber oleh Mohammad Nizar Mahasiswa Sastra Arab UGM 2016. Munaqosyah dilangsungkan pada Sabtu (6/6). Mohammad Nizar merupakan salah satu Mahasiswa yang mengikuti Program Sandwich yang mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu selama kurang lebih 4 bulan di Ain Shams University 2019/2020.
Beliau membagikan pengalaman beliau sembari mengenalkan bagaimana kehidupan di Mesir. Banyak orang yang beliau temui, disegala usia. Termasuk salah satu penyanyi Mesir bernama Yassir Arafat dan seorang penulis buku atau puisi. Di Mesir juga terdapat salah satu cafe terkenal dan bersejarah yaitu El Fisyawi. Kafe tersebut pernah dijadikan tempat oleh para politikus dan pembesar Mesir untuk merencanakan suatu hal supaya Mesir lekas merdeka dan lepas dari penjajahan, juga merupakan tempat seorang penyair arab terkenal yaitu Najib Mahfudz untuk menulis karyanya.
Model pembelajaran di Mesir dan Indonesia cukup berbeda. Pelajar Indonesia cenderung lebih suka memahami pelajaran terutama nahwu dan shorof, pelajar Mesir lebih menyukai menghafal. Terbukti dengan banyaknya pemuda bahkan anak kecil yang sudah menghafal Al-Qur’an sejak dini sekalipun mereka sedang berada di trem.
“Hal yang pertama yang harus disiapkan apabila ingin mengikuti porgram Sandwich adalah persiapan dana, entah itu dari proposal, donatur, atau uang sendiri. Kalau ternyata kampus tidak membiayai penuh maka kalian semua harus cari biaya sendiri. Masalah pemberkasan untuk seleksinya tidak terlalu ketat dan wajib untuk mengerti bagaimana birokrasi di Mesir. Pasport dan visa wajib punya” ujar Mohammad Nizar.
Niat yang kuat, tekad, serta kesungguhan kunci utama apabila ingin belajar di “Negeri Para Nabi” tersebut. Cita-cita dan impian harus diusahakan dengan sekuat-kuatnya. Berangkat atau tidaknya ke Timur tengah biarlah menjadi urusan Yang Maha Kuasa.

HALAL BI HALAL VIRTUAL, PERERAT SILATURAHIM

Bulan suci Ramadhan 1441 H telah usai. Umat muslim terlahir kembali menjadi manusia yang suci. Momen lebaran pun masih terasa hingga saat ini. Hal ini dimanfaatkan Sastra Arab UGM untuk mempererat silaturahim antara dosen dengan mahasiswa dengan pelaksanaan acara halal bi halal. Pelaksanaan halal bi halal dilaksanakan pada Kamis (4/6) secara daring melalui platform Google Meet. Acara halal bi halal kali ini diikuti oleh mahasiswa dan seluruh dosen Sastra Arab UGM.

Acara halal bi halal diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Wildan Syafiq. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an diharapkan dapat memberikan keberkahan dalam berlangsungnya acara. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Liam Pasya sebagai Ketua IKMASA (Ikatan Mahasiswa Sastra Arab). Dalam sambutannya, Liam menyampaikan betapa pentingnya untuk tetap menjalin silaturahim dalam masa pandemi seperti saat ini. Ketika bertemu secara langsung tidak dapat dilaksanakan hendaknya dapat selalu menjalin komunikasi secara virtual. Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Abdul Jawat Nur, S.S., M. Hum selaku sekretaris prodi Sastra Arab UGM.

Suasana menjadi hikmat ketika penyampaian tausiyah oleh Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M. S. Dalam tausiyahnya disampaikan mengenai surat Asy-Syams ayat 8 sampai 10. Ayat kedelapan menjelaskan bahwa Allah S.W.T bersumpah demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya. Jiwa manusia memiliki peranan penting di kehidupan manusia. Ketika jiwa dalam keadaan yang sehat maka badan juga akan sehat, begitu juga pergaulan, prestasi, dan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Kemudian, kemahakuasaan Allah yang menciptakan jiwa dengan potensi kebaikan dan keburukan. Ayat kesembilan menerangkan mengenai manusia yang menyucikan jiwanya. Manusia yang menyucikan jiwanya adalah orang yang beruntung. Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menyucikan jiwa, seperti shalat fardhu, berzakat, melaksanakan haji, dan juga bersilaturahim meskipun secara daring. Pada ayat ini menegaskan bahwa setiap manusia hendaknya menyucikan jiwanya setiap saat agar tidak kotor. Pada ayat kesepuluh menjelaskan jika manusia yang mengotori jiwa adalah manusia yang merugi. Fadlil menegaskan, pada intinya, hidup di dunia modern saat ini dipenuhi kemaksiatan yang ada di depan mata. Allah S.W.T memberikan potensi pada jiwa manusia, yaitu destruktif dan konstruktif.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh perwakilan angkatan. Dimulai dari angkatan 2019 yang diwakili oleh Nardi Muhammad Fauzi, dilanjutkan dengan angkatan 2018 yang diwakili oleh Revanda Nur Rizky, kemudian angkatan 2017 yang diwakili oleh Nabil Abdul Haq, dan terakhir adalah penyampaian sambutan dari angkatan 2016 yang diwakili oleh Badi’atus Sholichah. Kemudian rangkaian acara halal bi halal ditutup dengan pembagian doorprize.

WEBINAR NASIONAL: TANTANGAN MAHASISWA SASTRA ARAB

Pandemi virus korona yang melanda Indonesia dan berdampak luas pada seluruh aspek kehidupan, tidak menghentikan Sastra Arab UGM untuk terus berinovasi dan melakukan gebrakan baru. Kamis (21/5) melalui media Google Meet, Sastra Arab UGM mengadakan Webinar Nasional yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan tema “Tantangan Mahasiswa Sastra Arab”. Seminar online tersebut diisi oleh 3 pembicara handal, Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si, selaku Wakil Duta Besar RI untuk Mesir, Prof. Dr. Sangidu, M. Hum selaku dosen Sastra Arab UGM dan Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo 2009-2013, dan Abdul Jawat Nur, S.S., M. Hum selaku dosen dan sekretaris prodi Sastra Arab UGM.

Seminar diawali dengan pemaparan dan penjelasan dari Abdul Jawat Nur mengenai peran alumni Sastra Arab dalam dunia kerja. Beliau mengatakan alasan mengapa lulusan Sastra Arab banyak diterima di dalam dunia kerja yaitu karena kurikulum yang telah ditetapkan prodi sangat sesuai, meliputi pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan saat di kelas. Di samping memperlajari kebudayaan dan sastra Arab, mahasiswa juga mempelajari bahasa asing seperti Turki, Rusia, dan Ibrani. Banyak prospek kerja yang bisa dibidik oleh lulusan sastra arab, seperti penerjemah, konselor, akademisi, dan peneliti bidang bahasa, sastra, dan budaya Arab.

Narasumber berikutnya adalah Drs. H. M. Aji Surya, S.H., M. Si,. “Sebagaimana yang dikatakan Pak Nadiem Makarim tentang merdeka belajar, saya memahami tiga hal. Pertama, di zaman sekarang bahkan zaman yang akan datang ijazah adalah hal yang tidak terlalu penting, esensinya jangan mengejar ijazah tapi mengejar ilmu pengetahuan. Kedua,  guru atau dosen itu sebagai penggerak dan mengharuskan mahasiswanya harus aktif. Ketiga,  kita harus belajar lintas disiplin ilmu karena tidak cukup dengan satu disiplin ilmu”, ujar Aji Surya. Aji Surya juga membagikan 10 kiat supaya mahasiswa sastra Arab menjadi kompetitif di masa sekarang dan yang akan datang.

Masalah mengenai tantangan di bidang akademik dipaparkan oleh Prof. Sangidu, M. Hum. Kunci yang harus dimiliki setiap mahasiswa sastra Arab adalah tekun. Karena menurut beliau, orang rajin akan mengalahkan orang yang pintar yang cenderung meremehkan mata kuliah. Terdapat dua api pengobar semangat dalam belajar bahasa arab yang terdapat dalam Q.S Al Isra’ yaitu mahasiswa hendaknya senantiasa melakukan ibadah sholat malam agar diberikan tempat yang terpuji oleh Allah dan dimudahkan dalam memahami materi. Sedangkan dalam Q.S. Al Mujadalah yaitu Allah senantiasa akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. “Orang yang bisa bahasa Arab itu tidak ada pensiunnya dan tidak ada habisnya. Manfaat yang didapat sangatlah banyak. Jangan minder, insyaallah banyak manfaatnya”, ujar Prof. Sangidu.